Suara.com - Covid-19 varian omicron dipastikan bisa menghindari sistem imun tubuh, termasuk antibodi dari vaksin. Oleh sebab itu, orang yang terinfeksi omicron kemungkinan alami gejala, walaupun ringan-sedang, meskipun sudah divaksinasi.
Para ilmuwan membuktikan bahwa gejala Covid-19 setiap varian menyebabkan sakit berbeda satu sama lain. Kondisi itu disebabkan karena antibodi dari vaksin dan kekebalan yang diperoleh dari infeksi sebelumnya.
Terkait varian omicron, gejala paling umum bagi orang yang sudah divaksinasi bisa menimbulkan sakit tenggorokan, pilek, bersin terus menerus, batuk, sakit kepala, nyeri otot, dan mual.
Studi di Inggris mengungkapkan bahwa orang yang terinfeksi sub-varian omicron BA.2, atau dikenal juga omicron siluman, menunjukkan gejala yang berhubungan dengan usus. Sehingga saat terinfeksi, pasien mengeluh penyakit yang berhubungan dengan usus, seperti mual, diare, muntah, sakit perut, mulas, dan kembung.
Baca Juga: Keterisian Rumah Sakit di Sumsel Masih Tinggi, Dinkes: Warga Harus Lebih Displin Prokes
"Kita tahu bahwa virus ini menyebar ke bagian tubuh yang berbeda. Ada kemungkinan Omicron atau varian lain menyerang usus. Dan ini tidak akan terbaca (tes swab) di hidung. Jadi Anda bisa terkena infeksi usus tapi tidak terlihat positif," kata Tim Spector Profesor Studi Gejala Covid ZOE, dikutip dari Live Mint.
Ia menambahkan, sejauh ini ada sebanyak 25 gejala terkait omicron yang telah dilaporkan pasien terinfeksi Covid-19.
Gejala paling umum terjadi berupa, demam atau kedinginan, batuk, sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, kehilangan rasa atau penciuman baru, sakit tenggorokan atau suara serak, hidung tersumbat atau berair, mual atau muntah, diare, suhu tinggi.
Kemudian batuk terus menerus, sakit pinggang, nafsu makan berkurang, delerium, mulas, kembung, kelumpuhan tidur, ruam kulit, keringat malam, lidah Covid, jari kaki atau jari tangan Covid, sakit dada, dan sakit perut.
Para ahli menyarankan bahwa pasien omicron sebaiknya melaporkan berbagai gejala karena status vaksinasi dan kekebalan yang diperoleh dari infeksi sebelumnya.
Baca Juga: Kasus Harian Lokal Capai Angka Tertinggi, Ada Wabah Omicron di Sekolah Menengah di China