4. Perlakukan anak dengan jujur dengan menepati janji
Terkadang orang tua melakukan kesalahan kecil yang tanpa disadari berdampak pada perilaku anak. Misalnya, ketika anak menangis, orangtua justru berkata “jangan menangis, nanti Bunda belikan mainan.” Lalu ketika tangisannya berhenti, tidak membelikan mainan.
Hal itu termasuk kebohongan kecil yang dapat diidentifikasi oleh anak karena kecewa saat orang tua tidak memenuhi janjinya. Lebih baik mencari cara lain yang lebih efektif daripada tidak menepati janji kecil sekalipun.
5. Membiasakan jujur pada diri sendiri
Melatih anak untuk membiasakan diri jujur pada diri sendiri bukanlah hal yang mudah. Terkadang hal itu sulit dilakukan karena ada ketakutan-ketakutan di dalam diri anak. Cobalah berkomunikasi dengan anak untuk mencari tahu apa masalahnya. Selanjutnya, bantu anak untuk jujur pada dirinya sendiri. Seperti halnya ketika dalam proses belajar di masa pandemi ini.
Adanya pandemi ini mengharuskan anak-anak untuk belajar dari rumah secara daring. Bantulah anak untuk mengerjakan tugas secara jujur. Dengan memberikan dorongan, anak akan mulai mengerti dan yakin dengan kemampuannya.
6. Dukung anak agar tidak menyalin tugas sekolah dari internet
Di situasi seperti sekarang, peran orangtua sangat penting dalam proses belajar anak di rumah. Selain mendampingi anak dalam mengerjakan tugas, memberikan dorongan pada anak untuk mengerjakan tugas secara jujur juga dibutuhkan.
Bantu pantau dan ajak anak untuk mengerjakan tugas dengan kemampuannya sendiri tanpa harus menyalin dari internet, karena yang lebih penting dari nilai anak-anak ialah rasa bangga atas usahanya sendiri.
Baca Juga: 10 Tanda Wanita Aquarius Jatuh Cinta, Kadang Bikin Gemas karena Bertindak Konyol