Suara.com - Pernahkah Anda mengenal istilah kabut otak atau brain fog? Istilah ini kembali populer pada pandemi Covid-19 yang terjadi selama kurang lebih dua tahun belakangan. Kondisi ini, meski tak resmi sebagai kondisi medis, dirasakan banyak penyintas Covid-19 dari awal infeksi hingga beberapa saat setelah masa pemulihan.
Tapi sebenarnya apa itu kabut otak? Untuk mengenali definisi dan gejala yang biasa muncul saat seorang dinilai mengalami kabut otak, Anda bisa simak di bawah ini.
Memahami Apa Itu Kabut Otak
Kabut otak dapat dipahami sebagai kelompok gejala yang muncul akibat infeksi Covid-19, atau bisa juga disebabkan oleh hal lain, secara umum, penderita kabut otak akan mengalami gejala memori memudar, sulit berkonsentrasi, sulit memproses informasi, kelelahan, serta pikiran yang kacau.
Memang bukan kondisi yang sangat serius dan hilang dengan sendirinya setelah beberapa saat. Namun akan sangat baik jika Anda bisa mengenali gejalanya sedini mungkin bukan?
Beberapa Tanda Kabut OTak
Seperti yang dijelaskan di bagian sebelumnya, dan akan dijabarkan di sini, terdapat beberapa gejala yang bisa dikenali saat seseorang mengalami kondisi tersebut.

Gejala ini paling sering muncul dan umum terjadi pada penderita kabut otak. Tidak jelas mengapa seorang mengalami sulit konsentrasi setelah menderita Covid-19, namun hal ini nyata adanya. Bahkan pada banyak kasus, seorang cenderung melakukan kesalahan konyol di tugas yang sederhana.
Baca Juga: Update Kasus Covid-19 di Riau: 15 Pasien Meninggal, 630 Orang Sembuh
2. Sulit Memproses Informasi
BERITA TERKAIT
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
18 Maret 2025 | 17:26 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI