Suara.com - Sebuah studi dari peneliti India-Amerika di Universitas Harvard baru-baru ini menunjukkan bahwa wanita dengan siklus menstruasi abnormal berisiko mengalami masalah jantung dan penyakit gula.
Kondisi dalam studi ini adalah sindrom ovarium polikistik (PCOS), sebuah gangguan hormon yang terjadi pada wanita usia subur.
Wanita yang menderita PCOS memiliki kadar hormon maskulin atau hormon androgen berlebih.
PCOS ditandai dengan siklus menstruasi yang panjang dan periode yang berat. Kondisi ini juga dapat menyebabkan jerawat, rambut tumbuh berlebih, atau rumbut kepala rontok.
Baca Juga: Turunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes, Cobalah Makan Pare Tiap Hari
Tidak hanya memengaruhi haid, PCOS juga terkait erat dengan kesehatan jantung dan peredaran darah.
Studi ini menunjukkan bahwa PCOS dapat meningkatan risiko diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, obesitas. Semua itu merupakan kondisi yang dapat memengaruhi kesehatan jantung secara negatif.
Dilansir Times of India, penelitian ini didasarkan pada survei terhadap lebih dari 37.000 peserta yang menjawab pertanyaan tentang kondisi ginekologi, riwayat kesehatan kesehatan, dan kesehatan jantung.
Sebanyak 30.000 orang di antaranya juga menjawab pertanyaan tentang siklus menstruasi mereka dari waktu ke waktu di aplikasi Apple Health.
Hasil riset menunjukkan penderita PCOS hampir empat kali lipat berisiko mengalami kondisi pra-diabetes dan tiga kali lebih mungkin mengidap diabetes tipe 2.
Baca Juga: Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Pasien Diabetes Sesuai Ilmu Kesehatan Ayurveda
Prevalensi tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi pun 1,7 kali lebih tinggi pada partisipan dengan PCOS.
Kondisi detak jantung tidak teratur, atau aritmia, juga lebih umum di antara peserta dengan PCOS (5,6%) dibandingkan peserta tanpa PCOS (3,7%).
Peneliti pun menyarankan perubahan gaya hidup, seperti rutinitas olahraga, makan makanan bergizi, dan mendapat tidur yang lebih baik, untuk membantu menstruasi menjadi teratur dan meningkatkan kesehatan jantung.