Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa konflik antara Rusia dan Ukraina yang sedang berlangsung memungkinkan peningkatan penularan Covid-19.
Pada akhirnya, peningkatan itu akan memperbesar kemungkinan banyak orang mengembangkan infeksi parah.
"WHO sangat prihatin dengan keadaan darurat kemanusiaan yang sedang berlangsung di Ukraina," jelas Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dilansir Times of India.
Ia melanjutkan bahwa sebelum konflik, Ukraina telah mengalami lonjakan kasus Covid-19 baru-baru ini.
Baca Juga: Akibat Konflik Rusia-Ukraina, Harga Batu Bara Diprediksi Masih Tinggi
"Tingkat pengujian yang rendah sejak awal konflik berarti kemungkian ada penularan yang tidak terdeteksi," sambungnya.
Terlebih, cakupan vaksinasi Covid-19 di negara tersebut masih rendah, sehingga meningkatkan risiko bagi sejumah besar orang untuk mengembangkan penyakit parah.
Selain itu, kekurangan oksigen juga akan bedampak pada kemampuan dalam merawat pasien Covid-19 dan banyak kondisi lainnya.
Menurut Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), sekitar satu juta orang telah meniggalkan Ukraia, dan jumlah itu diperkirakan akan meningkat secara cepat.
"Pergerakan populasi massal kemungkinan akan berkontribusi lebih lanjut terhadap penularan Covid-19, yang berpotensi meningkatkan tekanan pada sistem kesehatan di negara-negara tetangga," lanjutnya.
Tidak hanya itu, kondisi tersebut juga dapat memicu munculnya varian Covid-19 baru.