Suara.com - Kata dokter tentang dampak positif minyak goreng langka menjadi berita terpopuler kesehatan hari ini, Jumat (4/3/2022).
Ada juga temuan BPOM tentang kopi isi obat kuat hingga temuan penyakit Japanese Encephalitis di Australia.
Simak rangkuman berita kesehatan menarik lainnya dari Suara.com, berikut ini.
1. Minyak Goreng Langka, Dokter Sebut Sekarang Jadi Waktu yang Tepat untuk Mulai Gaya Hidup Sehat
Kelangkaan minyak goreng hingga kenaikan harga LPG membuat sebagian masyarakat mengeluh kesulitan untuk masak. Namun menurut dokter, ada sisi positif yang bisa diambil dari kelangkaan minyak goreng. Apa itu?
Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Ari Fahrial Syam, kelangkaan minyak goreng bisa menjadi momentum memulai gaya hidup sehat.
2. Ngeri Banget! BPOM Temukan Banyak Kopi Olahan Mengandung Parasetamol dan Obat Kuat Pria di Bogor dan Bandung
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berhasil menemukan obat tradisional dan pangan olahan atau seperti kopi yang mengandung Parasetamol dan Sildenafil yang populer disebut viagra, yaitu obat kuat pria.
Baca Juga: Harga Belum Juga Turun, Disdag Jogja Siapkan Operasi Minyak Goreng Curah Maret Ini
Parasetamol dan sildenafil atau viagra adalah sejenis bahan kimia obat (BKO) yang tidak boleh digunakan dalam obat tradisional dan pangan olahan.
3. Alert! Australia Temukan Virus Japanese Encephalitis: Penyakit Apa itu dan Berbahayakah?
Belum juga reda pandemi Covid-19. Virus Japanese Encephalitis (JEV) telah terdeteksi pada babi di New South Wales, Queensland dan Victoria.
Chief Veterinary Officer Australia Dr Mark Schipp mengatakan JEV telah dikonfirmasi oleh diagnosis laboratorium di satu kandang babi di utara Victoria, enam kandang babi di NSW, dan di satu kandang babi di Queensland.
4. Ketua Satgas Covid-19 IDI Ungkap Lama Virus Corona Bisa Hidup di Tubuh, Bisa Berbulan-bulan?
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban ungkap berapa lama virus SARS CoV 2 hilang dan mati di tubuh.
Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan virus SARS CoV 2, dan sifatnya self limiting disease atau bisa hilang dengan sendirinya.
5. CDC: Memberi Jarak 8 Minggu Antar Dosis Vaksin Covid-19 Menurunkan Risiko Miokarditis
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan bahwa memperpanjang waktu antara dosis pertama dan kedua vaksin Covid-19 dapat mengurangi risiko efek samping mikoarditis.
Jarak waktu tunggu yang direkomendasikan adalah 8 minggu atau dua bulan untuk dosis vaksin Pfizer dan Moderna.