Penyebab Benjolan di Miss V dan Cara Mengatasinya

Jum'at, 04 Maret 2022 | 17:45 WIB
Penyebab Benjolan di Miss V dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi menjaga kesehatan miss V (freepik.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com -  Tentunya para wanita akan panik dan merasa waswas saat mengetahui ada benjolan di vagina. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan kondisi tersebut mulai dari kelainan wajar yang tidak berbahaya, infeksi, hingga kanker. Oleh karena itu, baiknya segera langsung konsultasikan dengan dokter yang tepat secara online. Caranya download di sini secara gratis.

Agar lebih waspada, berikut ini akan diperkenalkan beberapa hal yang menjadi penyebab benjolan di Mis V, antara lain:

1.       Kista di Bibir Miss V

Bibir Miss V memiliki beberapa jenis kelenjar antara lain kelenjar Bartholin dan Skene. Kelenjar – kelenjar ini bisa tersumbat dan terinfeksi karena suatu hal, kemudian membentuk kista.

Baca Juga: 5 Penyebab Vagina Gatal

Kista sendiri adalah kantong yang berisi cairan maupun nanah. Umumnya, terbentuknya kista akibat trauma atau infeksi. Kista pada bibir Miss V berukuran kecil dan tidak infeksi. Biasanya tidak menimbulkan gejala atau tidak membutuhkan penangan terapi khusus. Namun, kista yang memicu gejala dan terinfeksi seperti bengkak dan nyeri, harus segera mendapat penanganan.

2.       Kista di Miss V

Kista di Miss V bisa terbentuk di dinding Miss V dengan ukuran sebesar kacang. Umumnya, penyebab kista di Miss V adalah karena trauma saat melahirkan. Jadi, Anda jangan heran jika menemukan adanya beberapa benjolan di dekat lubang atau dinding vagina setelah melahirkan bayi. Bentuknya kecil dan kondisi itu tergolong wajar.

Umumnya terbentuknya kista di dinding Miss V tidak memicu gejala yang mengganggu. Meski demikian, kista tersebut bisa menyebabkan gangguan saat berhubungan intim jika terlalu besar.

3.       Sumbatan Kelenjar Lemak

Baca Juga: Ahli Ginekolog Sarankan Wanita Jangan Pakai Pantyliner Tiap Hari, Ini Risikonya!

Penyebab benjolan di Mis V selanjutnya adalah karena terjadinya sumbatan pada kelenjar lemak, yaitu saat kelenjar lemak di Miss V berjumlah cukup banyak. Akhirnya, penyumbatan kelenjar tersebut memicu tumbuhnya benjolan kecil berwarna putih kekuningan yang disebut dengan Fordyce spot.

Benjolan pada Miss V ini tidak membahayakan dan tidak membutuhkan terapi, meskipun akan bertambah seiring dengan usia.

4.       Kelebihan Kulit

Terkadang ada kulit lebih (skin lag) pada bibir Miss V yang bisa memicu tumbuhnya benjolan kecil. Kondisi tersebut tidak membahayakan dan tidak juga membutuhkan terapi khusus. Namun jika merasa terganggu, Anda bisa menghilangkan kulit lebih yang menyerupai benjolan di Miss V tersebut dengan melakukan operasi kecil.

5.       Herpes Simpleks

Tumbuhnya benjolan di Miss V juga disebabkan oleh infeksi virus herpes simpleks (HSV). HSV bisa menular melalui hubungan intim. Virus tersebut akan diam didalam tubuh, kemudian akan ‘terbangun’ saat daya tahan tubuh sedang turun. Karena it, HSV bisa kambuh.

6.       Kutil Kelamin

Penyebab benjolan di Miss V selanjutnya adalah adanya kutil kelamin yang disebabkan oleh infeksi virus human papillomavirus (HPV). Awalnya, benjolan yang muncul di Miss V sebagai bintil – bintil kecil, namun lama kelamaan bersatu dan kemudian membesar seperti kembang kol atau jengger ayam. Kutil kelamin bisa menimbulkan gejala seperti gatal dan sensasi terbakar.

7.       Varises

Selain pada kaki, varises pun bisa muncul pada bagian kelamin sehingga memicu tumbuhnya benjolan di Miss V. Benjolannya biasanya akan berwarna kebiruaan dan bentuknya memanjang seperti pembuluh darah.

Varises di kelamin disebabkan oleh pembengkakan pada pembuluh darah vena. Kondisi ini bisa ditemui pada 1 dari 10 wanita hamil atau lansia.

8.       Ingrown Hair

Penyebab lain benjolan di Miss V yang jarang disadari adalah kebiasaan mencukur bulu kemaluan, terutama jika tumbuh ingrown hair. Yang dimaksud Ingrown hair disini adalah saat rambut kemaluan yang memanjang setelah dicukur justru tumbuh kedalam kulit. Kondisi inilah yang akhirnya memicu tumbuhnya benjolan di vagina.

Setelah mengetahui penyebab benjolan di Miss V, kini saatnya Anda cari tahu cara mengatasinya. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi benjolan di Miss V:

a.       Pembedahan Drainase

Tujuan pembedahan drainase adalah untuk mengeluarkan cairan dari dalam benjolan di Miss V. Pembedahan ini perlu dilakukan jika benjolan terlihat sangat besar dan telah terinfeksi.

b.       Pembedahan Lainnya

Jika tumbuhnya benjolan di Miss V akibat moluskum kontagoiosum, maka bisa diatasi dengan cara pembedahan lainnya.

c.       Marsupialisasi

Marsuplialisasi merupakan prosedur pembedahan yang umumnya dianjurkan untuk dilakukan saat tumbuhnya benjolan di Miss V sudah terinfeksi dan tidak bisa diatasi dengan pembedahan drainase.

d.       Antibiotik

Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk Anda jika benjolan di Miss V terbukti mengalami infeksi bakteri. Sebab, antibiotik merupakan obat untuk mengobati infeksi bakteri. Antibiotik harus dikonsumsi sesuai dengan dosis yang sudah ditetapkan agar mendapatkan hasil pengobatan yang benar – benar efektif serta mencegah resistensi antibiotik.

e.       Antivirus

Jika penyebab tumbuhnya benjolan di Miss V adalah karena herpes simpleks, maka dokter akan meresepkan obat – obatan antivirus untuk Anda. Hal itu dilakukan untuk mempercepat proses penyembuhan luka saat gejala pertama kali dirasakan.  Selain itu, pemberian obat – obatan antivirus juga bisa membantu mengurangi derajat keparahan dan durasi dari keluhan.

f.       Kauterisasi

Kauterisasi merupakan prosedur yang paling sering dilakukan untuk membantu mengatasi benjolan di Miss V yang disebabkan kutil kelamin. Prosedur yang disebut juga dengan elektrokauter ini dilakukan dengan anestesi lokal, tujuannya adalah agar saat pengangkatan kutil berlangsung tidak akan merasakan nyeri.

Jika Anda menemukan benjolan pada Miss V, lakukan segera pengecekan agar tidak berkembang menjadi masalah kesehatan yang menganggu. Anda tidak perlu ragu apalagi malu untuk berkonsultasi dengan dokter. Semakin cepat terdiagnosis, maka akan lebih cepat pula diobati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI