Beda dengan Varian Omicron, Para Ahli Temukan Gejala Umum Subvarian BA2

Jum'at, 04 Maret 2022 | 16:31 WIB
Beda dengan Varian Omicron, Para Ahli Temukan Gejala Umum Subvarian BA2
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Subvarian BA2 adalah turunan dari varian Omicron yang memiliki banyak mutasi dan lebih menular dibandingkan strain aslinya.

Selain itu, menurut penelitian laboratorium oleh peneliti Jepang, subvarian BA2 dari varian Omicron ini bisa menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Meskipun belum jelas dampak subvarian BA2 dari varian Omicron ini, para ilmuwan telah membuat daftar gejala paling umum dari subvarian tersebut.

Pusing dan kelelahan

Baca Juga: Kasus Pertama, Kucing Terinfeksi Covid-19 Varian Delta dengan Gejala Masalah Pencernaan

Sakit kepala, sakit/tenggorokan gatal, bersin, pilek dan nyeri tubuh tetap menjadi yang paling umum di antara mereka yang terinfeksi virus corona.

Namun, laporan baru oleh KREM 2 News, Perpustakaan Kedokteran Nasional AS telah menemukan dua gejala tambahan dari subvarian Omicron BA2, yakni pusing dan kelelahan.

Ilustrasi virus corona varian Omicron. (Pixabay/Engin_Akyurt)
Ilustrasi virus corona varian Omicron. (Pixabay/Engin_Akyurt)

Selain itu, laporan tersebut lebih lanjut mengungkapkan bahwa subvarian BA2 baru menyebar 30 persen lebih mudah daripada varian Omicron aslinya.

Laporan awal menyatakan bahwa subvarian BA2 baru jauh lebih sulit dilacak daripada varian Omicron aslinya.

Menurut para ahli dilansir dari Times of India, subvarian baru tidak memiliki mutasi, yang merupakan bagian integral untuk mendeteksi virus corona Covid-19.

Baca Juga: Kami Tidak Sepanik Sebelumnya: Apakah Indonesia Sudah Belajar dari Delta?

Badan Layanan Kesehatan Inggris (UKHSA), mengatakan varian Omicron asli mengandung penghapusan genetik pada gen lonjakan "S" yang membantu tenaga medis lebih mudah mendeteksinya dengan tes RT PCR.

Tapi, subvarian Omicron ini tidak memiliki gen S sehingga sulit untuk dilacak. Subvarian BA2 ini bisa terdeteksi dengan bantuan pengurutan genom, meskipun memakan waktu lebih lama guna mengungkapkan hasilnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI