Gampang Lemas Usah Sembuh, Benarkah Omicron Sebabkan Long Covid-19?

Jum'at, 04 Maret 2022 | 12:35 WIB
Gampang Lemas Usah Sembuh, Benarkah Omicron Sebabkan Long Covid-19?
Ilustrasi virus corona. (Pixabay/Engin_Akyurt)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Long Covid-19 atau Post Covid Syndrome yang juga disebut gejala sisa Covid-19 bisa sangat mengganggu, dan bisa juga dialami orang yang terinfeksi varian Omicron.

Hal ini ditegaskan Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban bahwa meskipun Omicron varian baru, sehingga datanya masih sedikit, tapi dipastikan Omicron bisa menyebabkan long Covid-19.

"(Laporan penyintas Omicron mengalami long Covid-19) ada dan memang terjadi. Hanya angka kejadiannya belum banyak," ujar Prof. Zubairi melalui cuitannya dikutip suara.com, Jumat (4/3/2022).

Long Covid-19 adalah gejala sisa yang bisa terjadi 2 hingga 3 minggu setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19. Bahkan di beberapa kejadian long Covid-19 bisa terjadi hingga berbulan-bulan.

Baca Juga: Kemenkes Malaysia: 91 Persen Korban Meninggal Covid-19 Tidak Sadar Terinfeksi Virus Corona

Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)

Umumnya gejala long Covid-19 seperti batuk, lemas, mudah lelah, hingga sulit berkonsentrasi.

Selain itu, long Covid-19 juga bukan tanda virus masih ada dan hidup di dalam tubuh, virus sudah mati dalam waktu 2 minggu, tapi kerusakan organ yang disebabkan virus butuh waktu lebih lama untuk pulih.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu mengungkap gejala long Covid-19 varian Omicron yang paling banyak ditemui adalah brain fog.

"Beberapa nakes mengalami itu (brain fog)," jelasnya.

Mengutip Hello Sehat, brain fog atau pikiran berkabut adalah istilah untuk menggambarkan serangkaian gejala yang sering terkait dengan fungsi kognitif otak.

Baca Juga: Peneltian Jepang: Omicron Siluman Lebih Cepat Menular dan Lebih Sulit Dideteksi

Gejala ini termasuk lupa dan kehilangan memori jangka pendek, sulit berkonsentrasi, kesulitan dalam berpikir dan memecahkan masalah, pikiran terasa kabur atau kosong, kebingungan atau linglung, dan masalah kognitif lainnya.

Meski Omicron bisa menyerang orang yang sudah divaksinasi lengkap atau bahkan sudah vaksin booster, sehingga Prof. Zubairi belum bisa memastikan apakah vaksinasi bisa mencegah kejadian long Covid-19.

"Penelitian memberi bukti awal bahwa vaksin dapat mencegah Long Covid atau setidaknya mengurangi tingkat keparahan. Butuh penelitian lebih banyak lagi," tutup Prof. Zubairi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI