Suara.com - Saat sejumlah negara melaporkan penurunan kasus COvid-19, ancaman varian omicron baru semakin mengintai. Mutasi masih terus terjadi pada virus tersebut.
Sesuai laporan, varian Delta memiliki lebih dari 200 sub-varian yang berbeda. Namun, dengan semakin mendominasinya varian omicron, dikhawatirkan bahwa subvarian BA.2 atau yang dikenal dengan istilah omicron siluman akan menggantikan posisi mutasi awal.
Dikutip dari India.com, para peneliti berpikir bahwa sebagian besar alasan Omicron dengan cepat menggantikan varian Delta adalah kemampuannya untuk menginfeksi dan menyebar di antara orang-orang yang kebal terhadap Delta.
Meski gejala umum covid termasuk sakit kepala, sakit/tenggorokan gatal, bersin, pilek dan sakit tubuh, laporan baru oleh KREM 2 News, Perpustakaan Kedokteran Nasional AS melaporkan dua gejala tambahan dari subvarian Omicron BA.2 yaitu pusing dan kelelahan.
Baca Juga: Hampir Semua RS di Makassar Kini Layani Pasien Covid-19 Karena Sudah Menjadi Hal Biasa
Laporan tersebut lebih lanjut mengatakan bahwa varian baru dapat menyebar 30 persen lebih mudah daripada varian omicron sebelumnya.
Sebuah studi penelitian yang dilakukan oleh SSI Denmark telah menemukan bahwa BA.2 secara substansial lebih menular daripada sub-varian BA.1. Studi ini melibatkan 8.500 rumah tangga dan 18.000 individu.
Kesamaan pada kedua subvarian juga dideteksi oleh David Ho. Universitas Columbia, di mana sebuah penelitian mengatakan bahwa kedua sub-varian ini sama-sama efisien dalam melawan antibodi penetralisir pada orang yang sebelumnya telah terinfeksi atau divaksinasi. Sub-varian Omicron BA.1 terkenal sebagai penyebar super dan memiliki tingkat transmisi tertinggi dari semua nenek moyangnya.
Sub-varian lainnya, BA.2, juga dikatakan memiliki sifat yang sama dan diharapkan sangat baik dalam mengatasi kekebalan; maka para peneliti berharap itu menjadi penyebar super segera.
Pada 17 Februari, para ahli di WHO mengatakan BA.2 lebih menular daripada yang lain. Para ahli mengatakan bahwa saat memantau situasi, masih belum ada bukti bahwa sub-varian BA.2 lebih mematikan daripada BA.1.
Baca Juga: Waspadai Covid-19 Omicron Siluman Gejalanya Tak Hanya Flu Biasa Tapi Menyerang Usus