Suara.com - Sebuah studi pada kera rhesus yang dilakukan oleh tim peneliti Amerika Serikat menunjukkan bahwa virus corona Covid-19 dapat menginfeksi alat kelamin atau jaringan di dalam saluran genital pria.
Penelitian yang diposting di situs pra-cetak dan belum ditinjau oleh rekan sejawat, menunjukkan bahwa virus Covid-19 menginfeksi organ kelamin atau reproduksi pria yang meliputi prostat, penis, testis, dan pembuluh darah di sekitarnya.
Tim peneliti dari Northwestern University mengatakan gejala seperti disfungsi ereksi yang dilaporkan beberapa pasien Covid-19 mungkin disebabkan langsung oleh virus.
Jadi, menurut peneliti, gejala tersebut bukan disebabkan oleh peradangan atau demam yang sering menyertai infeksi Covid-19.
Baca Juga: Obati Disfungsi Ereksi, Begini Cara Kerja Viagra yang Mampu Bikin 'Tegang' Dalam Setengah Jam
Berdasarkan Times of India, peneliti memeriksa monyet dengan pemindaian seluruh tubuh yang dirancang khusus untuk mendeteksi tempat infeksi.
"Sinyal yang muncul menunjukkan penyebaran lengkap melalui saluran genital pria," jelas profesor sel dan biologi di Fakultas Kedokteran Feinberg Northwestern, Chicago, Thomas Hope.
Meski penelitian didasarkan oleh penemuan pada monyet, hasilnya konsisten.
Temuan ini mengonfirmasi studi tahun lalu yang dilakukan oleh peneliti di Universitas Miami bahwa virus corona terdapat di jaringan penis penyintas Covid-19 dan menyebabkan disfungsi ereksi.
Sejak itu, berbagai penelitian melaporkan sekitar 10 hingga 20 persen pria yang terinfeksi virus corona memiliki gejala yang terkait dengan disfungsi pada saluran genital pria.
Selain itu, pria yang terkena Covid-19 tiga hingga enam kali lebih mungkin mengalami disfungsi ereksi. Ini diyakini sebagai indikator long Covid-19.