Suara.com - Seorang ibu mencoba meningkatkan kesadaran orang-orang tentang kondisi kelainan genetik langka yang diidap oleh putranya, yaitu Sindrom Rambut Tak Bisa Disisir atau Untouchable Hair Syndrome.
Ibu bernama Katelyn Samples (33) dari Georgia pertama kali mengetahui sindrom rambut tidak bisa disisir pada Juli tahun lalu.
Ia mendapat informasi tersebut setelah menerima pesan di Instagram dari salah satu pengikutnya yang telah melihat foto putra bungsunya, Locklan.
"Ketakutan terbesarku adalah ada sesuatu yang salah dengan dirinya, bahwa mungkin dia kesakitan akibat rambutnya," ujar Katelyn kepada The Independent.
Ketika Locklan lahir, ia memiliki rambut gelap seperti bayi pada umumnya. Tapi rambut barunya tumbuh, itu mulai menyerupai bulu pada buah persik.
Setelah mengetahui tentang sindrom ini, Katelyn langsung menghubungi dokter anak putranya. Setelah itu ia diarahkan untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis kulit anak di Rumah Sakit Emory di Atlanta.
Sindrom rambut tidak dapat disisir, yang juga dikenal sebagai rambut kaca pintal, merupakan kondisi yang sangat langka.
Ini ditandai dengan rambut pirang keperakan yang sangat kembut dengan tekstur rapuh dan tumbuh ke segala arah.
Menurut National Institutes of Health, kondisi ini akan menjadi jelas ketika anak sudah berusia tiga bulan hingga 12 tahun.
Menurut mereka, ini disebabkan oleh perbedaan dalam pembentukan batang rambut.
Locklan merupakan satu dari 100 kasus sindrom rambut tidak dapat disisir yang dikonfirmasi di dunia.
Namun menurut Katelyn, rambut Locklan sebenarnya minim perawatan dan ia mencuci rambut putranya seminggu sekali menggunakan produk alami.
Sejak Locklan didiagnosis dengan sindrom rambut tidak bisa disisir, Katelyn mulai membagikan kisah putranya di media sosial untuk menyebarkan kesadaran dan terhubung dengan orang lain yang memiliki kondisi sama.