Suara.com - Sindrom Stevens Johnson atau SJS adalah reaksi hipersensitivitas kulit langka dan jarang terjadi, yang membuat penderitanya alami ruam parah dan kulit melepuh.
Jika gejala sudah timbul, tidak jarang akan sangat mengganggu, bahkan membuat penggunanya kesulitan menggenggam hingga berjalan karena kulit melepuh. Sehingga saat gejala timbul, diperlukan pertolongan pertama SJS.
Seperti yang diketahui, beberapa waktu lalu viral di TikTok perempuan bernama Afina Syfa, pasien positif Covid-19 yang diduga alami SJS setelah mengonsumsi obat paracetamol Panadol dan fluimucil.
Spesialis Kulit dan Kelamin dr. Arini Astasari Widodo, SpKk mengatakan, saat gejala SJS timbul, segera dapatkan penanganan dokter kulit atau petugas medis yang bertanggung jawab.
Baca Juga: Waspadai Sindrom Havana, Seseorang Bisa Mengalami Vertigo Mendadak Hingga Gangguan Penglihatan
"Sindrom Stevens Johnson adalah keadaan gawat darurat dapat mengancam nyawa, yang memerlukan perawatan di rumah sakit dan seringkali dalam perawatan intensif atau unit luka bakar. Sehingga baiknya segera pergi ke RS," ujar dr. Arini kepada Suara.com, Selasa (1/3/2022).
Selain berhenti mengonsumsi obat yang diduga memicu kekambuhan SJS, dr. Arini mengingatkan penderita harus segera mendapatkan penanganan dokter karena bisa mengancam nyawa alias kematian.
"Tanpa pengobatan, gejalanya bisa menjadi sangat parah dan mengancam nyawa. Pengobatan bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab yang mendasari, mengontrol gejala dan mencegah komplikasi," terang dr. Arini.
Lebih lanjut, dokter yang berpraktik di Dermatologist Jakarta itu menyebutkan bahwa biasanya di rumah sakit, pasien akan mendapatkan prosedur medis sebagai berikut:
- Obat penghilang rasa sakit yang kuat, yang untuk membantu meringankan rasa sakit pada area kulit yang mentah.
- Kompres dingin dan lembap yang menempel pada kulit, yang akan mengangkat kulit mati dengan lembut dan pembalut steril ditempatkan di atas area yang terkena.
- Secara teratur mengoleskan pelembap tanpa pewangi ke kulit.
- Mengganti elektrolit dengan cairan intravena (IV).
- Mengonsumsi makanan berkalori tinggi. Jika perlu mungkin nutrisi diberikan melalui selang yang melewati hidung dan masuk ke perut atau tabung nasogastrik). Hal ini bertujuan untuk mempercepat penyembuhan.
- Menggunakan obat kumur yang mengandung anestesi atau antiseptik, yang untuk membantu dalam menelan dan membuat mulut mati rasa sementara.
- Obat tetes mata atau salep mata, untuk gejala yang berhubungan dengan mata.
- Menggunakan antibiotik bila diperlukan untuk mencegah infeksi.
- Dalam beberapa kasus, mungkin diperlukan tatalaksana dengan imunoglobulin IV, siklosporin, dan steroid IV.
Baca Juga: Mengenal Sindrom Havana, Penyakit yang Sebabkan Vertigo hingga Mual