3 Fase DBD yang Perlu Diketahui: Hati-Hati pada Kondisi Kritis, Bisa Bikin Orang Terkecoh!

Senin, 28 Februari 2022 | 21:19 WIB
3 Fase DBD yang Perlu Diketahui: Hati-Hati pada Kondisi Kritis, Bisa Bikin Orang Terkecoh!
Ilustrasi DBD. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pada fase kritis terjadi perembesan plasma darah sehingga terjadi peningkatan kekentalan darah atau hematokrit. Ini adalah hal yang penting diwaspadai.

Menurut dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah Bintaro Jaya itu, pada fase ini, si kecil perlu banyak cairan dengan banyak minum atau pemberian cairan infus. Jika kebutuhan cairan tidak tercukupi, risiko si kecil mengalami syok yang dapat membahayakan jiwa akan meningkat.

“Apalagi jika syok tidak teratasi dalam waktu cepat, kemungkinan akan terjadi komplikasi perdarahan hebat yang akan sulit diatasi,” tutur Dr. Debbie.

Perdarahan bukan hanya disebabkan jumlah trombosit yang sangat menurun, tetapi juga disebabkan gangguan fungsi pembekuan darah.

Risiko lain yang dapat terjadi pada fase kritis ini, yaitu gangguan kesadaran, gangguan fungsi ginjal, serta gangguan fungsi hati dan organ lainnya. Kondisi ini dapat terjadi pada kurang lebih 30 persen kasus dengue berat.

“Pada umumnya, kasus DBD yang ditangani dengan kecukupan cairan dengan baik akan terhindar dari kemungkinan terjadinya komplikasi yang berat. Inilah pentingnya perawatan di rumah sakit,” terangnya.

3. Fase Penyembuhan

Jika dirawat di rumah sakit, dokter setiap hari akan mengecek kadar trombosit melalui pengambilan darah. Tapi saat trombosit mulai menunjukan kenaikan, di sinilah anak atau pasien DBD sudah menunjukan kesembuhan.

Fase ini biasanya terjadi di hari ke-6 hingga ke-7 perawatan. Selain demam yang menurun, kondisi tubuh juga akan perlahan membaik.

Baca Juga: Ini Perbedaan Gejala Omicron dan DBD, Waspadai Jika Mengalami Beberapa Tanda Ini!

“Untuk mempercepat pemulihan si kecil, pilih asupan nutrisi yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh, termasuk kadar trombosit,” tutup Dr. Debbie.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI