Terpopuler: Makanan Untuk Pasien Omicron hingga Ukraina Kehabisan Stok Oksigen

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 28 Februari 2022 | 19:49 WIB
Terpopuler: Makanan Untuk Pasien Omicron hingga Ukraina Kehabisan Stok Oksigen
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Varian omicron masih menjadi kekhwatiran banyak masyarakat karena daya tularnya. Untuk mereka yang tengah isolasi mandiri karena omicron ada beberapa makanan yang sebaiknya dikonsumsi. 

Sementara itu, invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan banyak gangguan ke sistem kesehatan. Salah satunya ialah Ukraina kehabisan stok oksigen. Dua kabar tadi merupakan berita terpopuler di kanal health Suara.com. Berikut berita terpopuler lainnya. 

1. 4 Fakta Omicron Siluman: Asal-Usul Hingga Tingkat Penularan

Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)

Sebuah subvarian dari varian omicron yang sangat menular yang disebut BA.2 tampaknya mengambil alih di negara-negara tertentu, termasuk Denmark.

Baca Juga: Tingkat Vaksinasi Mandek di Bontang, Satgas Covid-19 Sebut Bakal Datangi Rumah Warga

Menurut perhitungan awal oleh Statens Serum Institut (SSI) Denmark, subvarian baru bisa 1,5 kali lebih menular daripada pendahulunya – meskipun mereka tidak mendeteksi perbedaan dalam risiko rawat inap.

Baca selengkapnya

2. Dominasi Kasus di Inggris, Peneliti Sebut Omicron Siluman 60 Persen Lebih Menular dari Aslinya

Pembeli mengenakan masker saat berjalan di sepanjang Oxford Street, Kota London, pada (5/7/2021). [DANIEL LEAL-OLIVAS / AFP]
Pembeli mengenakan masker saat berjalan di sepanjang Oxford Street, Kota London, pada (5/7/2021). [DANIEL LEAL-OLIVAS / AFP]

Dominasi omicron telah di Inggris telah diambil alih oleh subvariann yang lebih menyebar. Mutasi itu kerap dikenal dengan istilah omicron siluman.

Dikenal sebagai BA.2, strain menyebar sekitar 30 sampai 60 persen lebih cepat dari omicron asli (BA.1). Dr Susan Hopkins, Kepala Penasihat Medis untuk Badan Kesehatan dan Keamanan Inggris (UKHSA), mengatakan bahwa mereka sekarang tahu bahwa BA.2 memiliki tingkat pertumbuhan yang meningkat yang dapat dilihat di semua wilayah di Inggris.

Baca Juga: BOR Terus Naik, DIY Siagakan Pasokan Oksigen Pasien COVID-19

Baca selengkapnya

3. Jangan Cuma Fokus Omicron! Sepanjang 2022 Sudah 145 Orang Meninggal karena DBD

Ilustrasi--Anggota Karang Taruna melakukan pengasapan untuk mencegah penyebaran DBD. [ANTARA]
Ilustrasi--Anggota Karang Taruna melakukan pengasapan untuk mencegah penyebaran DBD. [ANTARA]

Pandemi Covid-19 membuat banyak orang kerap mengabaikan ancaman penyakit lainnya. Terlebih dengan peningkatan kasus ya g dipicu omicron, seolah semua perhatian tertuju pada penyakit tersebut.

Padahal, ada penyakit lain yang juga sebabkan tingkat keparahan bahkan kematian. Salah satunya demam berdarah dengue (DBD) masih menimbulkan korban jiwa. Buktinya baru 2 bulan tahun 2022 berjalan, sudah ada 145 orang meninggal karena DBD.

Baca selengkapnya

4. Gara-gara Diserbu Rusia, Ukraina Kehabisan Stok Oksigen Medis!

ilustrasi tabung oksigen, masker oksigen, oksigen medis. (Dok. Envato)
ilustrasi tabung oksigen, masker oksigen, oksigen medis. (Dok. Envato)

Dampak invasi Rusia ke Ukraina membuat kebutuhan akan oksigen medis meningkat.

Sayangnya menurut laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), negara Eropa Timur tersebut justru mengalami krisis stok oksigen,

Baca selengkapnya

5. Update Covid-19 Global: Amerika Izinkan Vaksin Pfizer untuk Anak 5-11 Tahun

Ilustrasi Vaksinasi Covid-19 untuk Anak. (Elements Envato)
Ilustrasi Vaksinasi Covid-19 untuk Anak. (Elements Envato)

Update Covid-19 global hari ini menunjukan semakin banyak negara yang gencar memberikan vaksinasi Covid-19 pada anak karena merebaknya varian Omicron, termasuk vaksinasi anak usia 5 hingga 11 tahun yang mulai dilakukan di Amerika Serikat (AS).

Seperti diketahui, menurut data Worldometers, Senin (19/2/2022), terdapat 63,6 juta kasus aktif atau jumlah orang di dunia yang masih bisa menularkan Covid-19 ke orang lain.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI