Jelang Bulan Puasa Ramadhan dan Idul Fitri, Pemerintah Kebut Program Vaksinasi COVID-19

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 28 Februari 2022 | 18:05 WIB
Jelang Bulan Puasa Ramadhan dan Idul Fitri, Pemerintah Kebut Program Vaksinasi COVID-19
Sejumlah warga mengantre untuk mendapatkan vaksin COVID-19 dosis ketiga di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Jakarta, Rabu (12/1/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan terus berusaha meningkatkan cakupan vaksinasi COVID-19, demi mencapai target kekebalan kelompok alias herd immunity.

Apalagi dalam waktu dekat, Indonesia akan memasuki bulan puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Kebijakan libur puasa dan lebaran pun sangat dipengaruhi oleh cakupan vaksinasi nasional.

"Sebelum Lebaran, yaitu akhir April 2022, kita sudah selesaikan suntik dua dosis 70 persen dari populasi sehingga mudah-mudahan kali ini kalau hasilnya baik, Pak Menko mengizinkan, ya Lebaran kali ini kita bisa hadapi dengan berbeda dibandingkan dengan lebaran-lebaran sebelumnya, dengan kondisi bahwa harus dilakukan percepatan vaksinasi dosis kedua," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Selain itu pihaknya juga akan melakukan survei serologi sebagai dasar dalam mengeluarkan kebijakan pada masa lebaran.

Baca Juga: Jelang Perhelatan G20 di Bali, Menkes Budi Gunadi Pastikan Fasilitas Kesehatan Memadai

Ilustrasi puasa Ramadhan 2022 (Pixabay)
Ilustrasi puasa Ramadhan 2022 (Pixabay)

"Kita akan melakukan sero survei bulan Maret ini agar nanti di bulan April kalau bisa sudah keluar hasilnya sebagai dasar kami mengambil kebijakan terkait dengan masa sebelum Lebaran," kata Menkes Budi.

Ia juga menyinggung kabar tentang kematian yang sempat meningkat drastis akibat penyebaran varian Omicron.

Menkes Budi mengatakan sebagian besar pasien COVID-19 yang meninggal saat ini adalah yang belum mendapatkan vaksin dosis lengkap.

"Kami ingin sampaikan sekali lagi, yang paling banyak meninggal adalah orang yang belum divaksinasi atau belum divaksinasi lengkap," katanya lagi.

Untuk itu, pemerintah saat ini memprioritaskan pelaksanaan vaksinasi terutama untuk lansia dan melengkapi dosis vaksinasi bagi penerima vaksin yang belum menerima dosis lengkap.

Baca Juga: Masih Rendah, Menko Airlangga Sebut Vaksinasi Booster Baru Sentuh 4,7 Persen Penduduk

Dia menjelaskan sekitar 70 persen masyarakat sudah menerima vaksin dosis pertama dan pihaknya menargetkan untuk mencapai angka yang sama untuk vaksin dosis kedua.

"Sampai sekarang sudah ada 344 juta dosis yang disuntikkan dan untuk dosis pertama sudah 190 juta, sekitar 70 persen lebih rakyat Indonesia sudah disuntik dosis pertama, diharapkan suntik keduanya juga bisa cepat mengejar 70 persen tersebut," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI