Pasien Virus Corona Covid-19 Ringan Malah Berisiko Derita Penyakit Jantung, Kok Bisa?

Sabtu, 26 Februari 2022 | 16:00 WIB
Pasien Virus Corona Covid-19 Ringan Malah Berisiko Derita Penyakit Jantung, Kok Bisa?
Ilustrasi virus corona Covid-19. (Pixabay/Engin_Akyurt)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru-baru ini, seorang ahli menunjukkan dampak jangka panjang virus corona Covid-19 bisa jauh lebih besar dari yang diperkirakan semua orang.

Laporan yang diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine, menunjukkan orang dengan infeksi virus corona Covid-19 ringan jauh lebih mungkin mengembangkan kondisi yang berhubungan dengan jantung.

Dr Ziyad-Aly, salah satu penulis utama di balik laporan itu mengatakan bahwa orang dengan virus corona Covid-19 berisiko tinggi mengalami masalah kardiovaskular, termasuk stroke dan TIA, serta irama jantung yang tidak normal.

Risiko masalah jantung dan gagal jantung ini terbukti di semua kelompok tanpa memandang usia, jenis kelamin, etnis dan terlepas dari mereka memiliki risiko menderita masalah kardiovaskular atau tidak.

Baca Juga: Deteksi Kanker Usus Besar, Dokter Ungkap Tanda-Tanda yang Harus Diwaspadai

Saat sistem kesehatan di seluruh dunia mulai berangsur pulih atau tidak terlalu berat seperti awal pandemi, laporan ini justru mengatakan dampak terbesar virus corona Covid-19 masih belum terjadi dan akan datang nanti.

Ilustrasi jantung manusia (Shutterstock).
Ilustrasi jantung manusia (Shutterstock).

Dr Aly pun mengatakan pasien dengan penyakit jantung akan membutuhkan perawatan medis. Karena, sebagian besar kondisi ini adalah kondisi kronis yang berlangsung seumur hidup dan membutuhkan perawatan jangka panjang.

Dampak virus corona Covid-19 dalam hal ini akan terasa pada sejumlah besar orang yang membutuhkan perawatan jangka panjang dan perawatan untuk mengelola kondisi jantungnya.

Tak hanya jumlah pasien kardiovaskular yang akan meningkat, virus corona Covid-19 ini juga bisa mempengaruhi otak.

Dr Aly mengatakan virus corona Covid-19 juga meningkatkan jejaknya di otak. Hal ini mengakibatkan peningkatan risiko gangguan kesehatan otak atau mental seperti kecemasan, depresi, PTSD, dan beberapa gangguan penggunaan narkoba di antara orang-orang dengan virus corona Covid-19.

Baca Juga: Virus Corona Covid-19 Bisa Rusak Pembuluh Darah Jantung Tanpa Menginfeksi, Bagaimana Bisa?

Mereka telah memperingatkan bahwa semakin banyak pasien datang dengan kondisi kesehatan mental seperti gangguan makan, kecemasan, dan depresi. Jadi, layanan kesehatan perlu mempersiapkan hal ini.

"Perlu ada lebih banyak sumber daya yang dimasukkan ke dalam sistem kesehatan setelah pandemi virus corona," kata Dr Aly dikutip dari Express.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI