Tetap Waspada, Ahli Sebut Virus Corona Penyebab Covid-19 Akan Terus Bermutasi

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 25 Februari 2022 | 14:42 WIB
Tetap Waspada, Ahli Sebut Virus Corona Penyebab Covid-19 Akan Terus Bermutasi
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Virus corona penyebab Covid-19, terutama varian omicron, tetap harus diwaspadai karena laju penularannya yang sangat cepat, meskipun jumlah kematiannya lebih rendah daripada varian Delta, dan gejala yang ditimbulkan tidak separah varian sebelumnya.

Sebagai informasi, tingkat kematian Covid-19 pada gelombang varian Delta dapat mencapai 2.500 per hari, sedangkan pada varian Omicron, tingkat kematian jauh lebih rendah yakni di angka 180.

Dikatakan Prof. Tjandra Yoga Aditama yang merupakan mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, virus penyebab Covid-19 ini akan selalu ada dan terus bermutasi ke varian-varian lain di masa yang akan datang.

"Sebelum pandemi Covid-19, sebelumnya ada pandemi influenza H1N1. Pandemi itu sudah selesai, tapi virusnya masih ada di masyarakat. Dari 2010 sampai sekarang 2022, virus H1N1 masih ada. Dan itu juga bisa terjadi pada Covid-19," kata Prof. Tjandra dalam sebuah webinar pada Kamis (24/2/2022), mengutip dari Antara.

Baca Juga: Olimpiade Musim Dingin Usai, Beijing dan Hong Kong Laporkan Kenaikan Kasus COVID-19

Mutasi akan menyebabkan virus menjadi lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya sehingga laju penularan menjadi lebih cepat.

"Meski jumlah kematian lebih rendah, tetap ada korban jiwa. Tentu saja kita harus menyadari bahwa warga yang meninggal tidak semata-mata angka, satu nyawa saja berharga," ujar Prof. Tjandra yang saat ini juga menjabat sebagai Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI.

Untuk itu, menurut Prof. Tjandra, perlu adanya upaya yang maksimal dari pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan yang adaptif dengan keadaan dan mempertimbangkan saran-saran para ahli sehingga dapat mengendalikan laju penularan.

"Kita sangat setuju bahwa tingkat keterisian rumah sakit juga jauh lebih rendah sekarang. Mumpung rendah, bagaimana kalau orang yang gejala ringan tapi ada potensi menjadi gejala berat itu dirawat di rumah sakit," Prof. Tjandra mengusulkan.

"Tapi kalau tingkat keterisiannya sudah tinggi, maka tentu hal itu bisa ditinjau kembali," lanjut dia.

Baca Juga: Kemenkes Ungkap Kapan Indonesia Bakal Cabut Status Pandemi Covid-19 dan Masuk ke Endemi

Selain itu, Prof. Tjandra juga mengatakan perlu ada kewaspadaan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya pandemi lain di masa yang akan datang.

"Kalau nanti pandeminya membaik, maka kewaspadaan tetap harus dijaga. Baik untuk menangani Covid-19 atau menghadapi kemungkinan pandemi berikutnya," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI