Oral atau Suntik, Mana Pemberian Vitamin yang Lebih Efektif Diserap Tubuh?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 25 Februari 2022 | 09:18 WIB
Oral atau Suntik, Mana Pemberian Vitamin yang Lebih Efektif Diserap Tubuh?
Ilustrasi vitamin dan obat untuk isoman (Pexels/Anna Shvets)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asupan vitamin menjadi salah satu yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh manusia. Terlebih ditengah situasi pandemi Covid-19 yang membuat soerang rentan sakit.

Umumnya asupan vitamin didapat dari buah dan sayuran yang dikonsumsi. Tapi, seringkali asupan vitamin tadi tidak cukup. Sehingga membutuhkan vitamin tambahan dari suplemen oral atau suntikan.

Medical Senior Manager Kalbe, dr. Esther Kristiningrum, dalam keterangannya, Jumat, (25/2/2022),  menjelaskan bahwa terdapat dua jenis vitamin, yakni yang larut lemak dan vitamin larut air. Vitamin larut lemak berupa vitamin A, D, E, dan K. Sedangkan, yang larut air ialah vitamin B dan C.

“Vitamin larut air tidak disimpan di dalam tubuh, melainkan akan dibuang melalui ginjal. Jadi harus dikonsumsi setiap hari,” jelasnya.

Baca Juga: Polda Sumut Limpahkan Kasus Suntik Vaksin Kosong ke Jaksa

Ilustrasi suntik vitamin C. (Shutterstock)
Ilustrasi suntik vitamin C. (Shutterstock)

Di sisi lain, suntik vitamin tidak menimbulkan efek samping apabila dilakukan dengan dosis yang sesuai dengan anjuran dokter. Hal tersebut sama ketika mengonsumsi suplemen oral maupun ramuan herbal. Sebab, kebutuhan vitamin setiap orang berbeda-beda.

“Apa pun yang oral atau injeksi, jika dosisnya berlebihan itu tidak baik. Maka harus sesuai dengan kebutuhan dan anjuran yang direkomendasikan. Disertai dengan minum air mineral yang cukup, supaya vitamin-vitamin yang larut air itu bisa dikeluarkan melalui ginjal dengan lancar,” kata dr. Esther.

Apalagi untuk pasien penyakit ginjal, gangguan jantung, atau sedang hamil, sangat perlu melakukan konsultasi dokter terlebih dahulu. Sedangkan terkait kebutuhan harian orang normal, pria membutuhkan 96 mg vitamin C, dan wanita 75 mg. Namun untuk kondisi di tengah pandemi yang membutuhkan imun booster, maka memerlukan dosis yang lebih tinggi.

“Jika diperlukan efek vitamin yang cepat seperti booster, sedang sakit, atau sudah terbukti mengalami kekurangan vitamin (defisiensi vitamin), ada kontraindikasi pada tubuh, atau memiliki gangguan penyerapan makanan, maka vitamin bisa diberikan secara injeksi,” paparnya.

Vitamin oral telah banyak beredar, termasuk produk Kalbe, seperti Zegavit, Xonce, Hevit-C, Hevit-Plus, Blackmores, Sakatonik ABC, Cerebrovit, Cerebrofort Marine Gummy, Prove D3, dan masih banyak lagi. Juga ada empat jenis vitamin injeksi milik Kalbe, sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat.

Baca Juga: PSK Tewas di Hotel Taman Sari Jakbar, RDC Ngeluh Lemas karena Payudara Keluar Cairan usai Suntik Filler

“Pertama, ada Vitamin C namanya Prove C injeksi, untuk imunitas. Kemudian, ada juga vitamin B namanya Kalmeco, untuk bebas pegal dan lelah. Ada dua produk multivitamin baru, multivitamin Cernevit dan Prove Vit,” tutur DTC Brand Manager Kalbe, Eric Antonius, S.Farm, Apt., M.M.

“Perlu diingat bahwa kalau suntik vitamin sendiri itu berbahaya, karena yang boleh menyuntik itu tenaga kesehatan yang sudah bersertifikasi. Sehingga, aktivitas suntik ini kami selalu bekerja sama dengan rekan-rekan klinik, rumah sakit, dan tenaga kesehatan yang memberikan aktivitas layanan suntik,” ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI