Studi Afrika Selatan Ungkap Ada Perbedaan Dampak Infeksi Omicron Subvarian BA.1 dan BA.2

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 25 Februari 2022 | 05:05 WIB
Studi Afrika Selatan Ungkap Ada Perbedaan Dampak Infeksi Omicron Subvarian BA.1 dan BA.2
Ilustrasi Covid19. (Suara.com/Eko Faizin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Studi terbaru dari Afrika Selatan menemukan adanya perbedaan dampak infeksi Omicron subvarian BA.1 dan BA.2. Apa bedanya?

Subvarian Omicron, BA.2 COVID-19, tampaknya lebih menular ketimbang subvarian BA.1, tetapi tidak menyebabkan penyakit menjadi lebih parah, kata ketua Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Afrika pada Kamis.

"Afrika Selatan melaporkan bahwa subvarian itu (BA.2) lebih menular dibanding varian BA.1, namun yang menarik dan yang menjadi kabar baik yakni tingkat keparahannya sepertinya sama," kata Dr John Nkengasong, dikutip dari ANTARA.

Afrika Selatan merupakan salah satu negara pertama yang menemukan varian Omicron, yang sejak saat itu menyebar ke seluruh dunia dan mendominasi sejumlah wilayah.

Baca Juga: Duh! Varian Omicron Sudah Menginfeksi Kota Wuhan di China

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

Kendati Afrika Selatan berada di atas puncak gelombang Omicron, jumlah kasus harian mereka stabil di angka 3.000 kasus per hari. Level itu lebih rendah dibanding pada akhir gelombang infeksi COVID-19 sebelumnya.

Kecenderungan itu mungkin terkait dengan subvarian BA.2, katanya, tanpa menjelaskan lebih lanjut. 

Sebelumnya diberitakan, Jumlah kasus varian virus corona terdahulu, termasuk alfa, beta, dan delta, terus menurun secara global srjak kemunculan omicron. Di antara lebih dari 400.000 urutan virus Covid-19 yang diunggah ke database virus terbesar dunia dalam sepekan terakhir, lebih dari 98 persen merupakan infeksi omicron.

Di sisi lain, kasus omicron subvarian BA.2 juga terus meningkat, terutama di Afrika Selatan, Denmark, Inggris, dan negara-negara lain.

Studi laboratorium baru telah mengungkapkan bahwa BA.2 dapat menyebabkan penyakit parah seperti Delta, menurut ahli epidemiologi dunia Eric Fang, dikutip dari Live Mint.

Baca Juga: 7 Gejala Virus Omicron yang Sering Tidak Disadari Masyarakat, Segera Tes Antigen Jika Merasakan Gejala Ini!

Tiga hal penting tentang BA.2 yang telah diidentifikasi oleh tim Jepang bahwa subvarian itu mungkin memiliki fitur berbeda yang membuatnya mampu menyebabkan penyakit serius. Sifatnya mampu lolos dari sistem kekebalan seperti sub-varian BA.1.

Tetapi, lebih lanjut BA.2 juga tahan terhadap perawatan seperti sotrovimab, antibodi monoklonal. Para peneliti mengatakan meskipun BA.2 dianggap sebagai varian Omicron, urutan genomiknya sangat berbeda dari BA.1.

Beberapa waktu lalu, WHO juga memperingatkan bahwa kasus infeksi omicron BA.2 telah melonjak lebih cepat daripada jenis yang diidentifikasi sebelumnya. Apabila ada gelombang omicron lain, maka bisa terlihat infeksi lebih lanjut dari BA.2.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI