"Jadi penyebab jerawat bukanlah disebabkan oleh satu hal saja, tetapi merupakan hasil gabungan dari beberapa penyebab dan faktor risiko, termasuk gaya hidup pasien," kata dia.
Selain itu, yang terpenting adalah pemahaman dan mindset pasien yang benar, tidak menganggap remeh terhadap penyakit jerawat, serta pasien mengerti ke mana mereka harus pergi untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Sehingga, masyarakat diharapkan dapat membedakan mana mitos dan mana fakta seputar jerawat.
"Walaupun tidak mematikan, penyakit jerawat dapat mengganggu penampilan, kepercayaan diri, dan kesehatan mental," tanbahnya.
Penyakit jerawat, lanjut dia, secara medis dapat dinilai dari tingkat keparahannya, yaitu kategori ringan, sedang, dan berat. Jika dilihat dari segi bentuknya, maka jerawat dapat dikategorikan sebagai jerawat kecil, bernanah, serta benjolan yang besar. Dari segi lokasi, jerawat dapat terjadi di wajah, dada, punggung dan lengan.
"Semakin parah dan luas lokasi jerawat, maka diperlukan pengobatan yang berbeda sesuai dengan tingkat keparahan, mulai dari pemberian resep obat topikal atau oles, oral dan tindakan medis yang diperlukan," tutup dia.