Dibandingkan Orang yang Sering Makan Daging Merah, Vegetarian Berisiko Kecil Terkena Kanker

Kamis, 24 Februari 2022 | 16:05 WIB
Dibandingkan Orang yang Sering Makan Daging Merah, Vegetarian Berisiko Kecil Terkena Kanker
Ilustrasi diet vegetarian. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian besar yang menghubungkan makan daging dengan risiko penyakit menunjukkan bahwa vegetarian punya peluang 14% lebih rendah menderita kanker.

Selain itu, pescatarian, atau seorang vegetarian tetapi juga makan ikan dan hewan laut lainnya, memiliki risiko 10% lebih rendah terkena kanker.

Sementara orang yang tidak sering makan daging berpeluang 2% lebih rendah terkena penyakit mematikan tersebut.

Semua risiko lebih rendah ketika dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi daging lmerah ebih dari lima kali seminggu, lapor The Guardian.

Baca Juga: Penglihatan Mata Sering Kabur, Waspadai Tanda Gejala Kanker

Studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Oxford ini menganalisis lebih dari 470.000 data warga Inggris.

Ilustrasi diet vegetarian. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi diet vegetarian. (Sumber: Shutterstock)

Namun, menurut penulis studi, bukan berarti penelitian ini membuktikan bahwa makan daging merah secara teratur meningkatkan risiko kanker.

Sebab, merokok dan banyaknya lemak di tubuh juga bisa menjadi faktor penyebab berkembangnya sel kanker pada seseorang.

Selain itu, riset ini juga menemukan beberapa hal lain, yakni:

  • Orang yang jarang makan daging memiliki risiko 9% lebih rendah terkena kanker usus.
  • Wanita vegetarian berisiko kecil (18%) menderita kanker payudara pascamenopause dibandingkan orang yang sering makan daging.
  • Pria vegetarian punya risiko 31% lebih rendah dan pria pescatarian 20% lebih rendah mengembangkan kanker prostat.

"Hasilnya menunjukkan bahwa perilaku pola makan tertentu seperti diet rendah daging dan vegetarian atau pescatarian dapat berdampak pada pengurangan risiko kanker tertentu," ujar direktur penelitian dan inovasi di World Cancer Research Fund International (WCRF), Diota Mitrou.

Baca Juga: Obat Kanker Payudara Produksi AstraZeneca Dinilai Berhasil Meningkatkan Kelangsungan Hidup Pasien

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI