Suara.com - Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia Dante Saksono Harbuwono mengatakan vaksinasi dosis keempat atau vaksin booster kedua, berpotensi diterapkan di Indonesia.
Kata Dante, saat ini beberapa negara sudah menerapkan vaksin booster kedua kepada masyarakat.
"Kalau nanti diperlukan dengan studi, dievaluasi ternyata butuh booster keempat, bukan tidak mungkin booster keempat perlu dilakukan," ujar Wamenkes Dante dalam acara diskusi Radio Kesehatan, Rabu (24/2/2022) kemarin.
Wamenkes Dante juga mengingatkan, bahwa vaksin booster yang sudah diterapkan di Indonesia, akan memberikan perlindungan lebih lama dari paparan infeksi Covid-19.
Ini karena vaksin Covid-19 memiliki kemampuan perlindungan terbatas dalam kurun waktu tertentu. Sehingga manfaat vaksin booster adalah merangsang kembali antibodi agar tetap siap melawan virus SARS CoV 2.
"Dari studi yang kita punya, kita baru lakukan, analisis untuk booster ketiga, karena masa tiga sampai enam bulan itu proteksinya sudah menurun," ungkap Wamenkes Dante.
Namun alih-alih menggencarkan vaksinasi booster, pemerintah saat ini masih terus mengejar cakupan vaksinasi primer atau dua dosis pertama vaksin.
Apalagi saat ini cukup banyak masyarakat yang baru melakukan vaksinasi dosis pertama, tapi tidak melanjutkan vaksinasi dosis kedua padahal sudah lebih dari 6 bulan. Sehingga harus mengulang vaksinasi Covid-19 dari awal.
"Setelah mendapatkan vaksinasi premier lengkap, yang ditargetkan bulan Juni. Kemudian akan dievaluasi dengan uji klinik epidemiologi, kita diskusi tentang booster keempat, bukan tidak mungkin booster keempat dilakukan," jelas Wamenkes Dante.
Baca Juga: Alert! Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Puncak Gelombang Ketiga Covid-19
Perlu diketahui, saat ini per 21 Februari 2022, pukul 18.00 WIB diketahui bahwa vaksinasi nasional Indonesia untuk dosis 1 sudah mencapai 189,69 juta suntikan atau 91,08 persen dan dosis 2 mencapai 140,42 juta suntikan 67,42 persen.