Suara.com - Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the Royal Society Interface menemukan bahwa anak-anak mungkin berisiko lebih rendah terkena virus corona Covid-19, karena cara mereka bernapas.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Charite University Medicine Berlin telah menemukan bahwa salah satu penyebab anak-anak kurang berisiko terinfeksi virus corona Covid-19, karena menghasilkan lebih sedikit partikel aerosol saat bernapas.
Data ini menunjukkan anak-anak yang menghasilkan partikel aerosol terkait virus corona Covid-19 4 kali lebih sedikit daripada orang dewasa.
Secara khusus, para peneliti menemukan tingkat emisi partikel yang berkurang dengan faktor 4,3 di semua kondisi. Sedangkan, tingkat volume partikel berkurang dengan faktor 4,8.
Baca Juga: Benarkah Prediksi Pemerintah Puncak Omicron Melandai Awal Maret? Ini Kata Ahli
"Terutama di konstelasi dengan kenyaringan vokal tinggi, yang umum dalam kehidupan sehari-hari anak-anak dan remaja, emisi aerosol bisa serupa untuk kelompok usia yang berbeda," kata Dr Mario Fleischer dikutip dari Express.
Kesimpulannya adalah informasi ini bisa melengkapi skenario manajemen risiko virus corona Covid-19 untuk membuat aturan di sekolah dan ekstrakulikuler.
Tapi, sementara ini data memberikan wawasan tentang penyebab anak-anak mungkin lebih kecil kemungkinannya untuk menyebarkan virus corona Covid-19.
Dalam hal ini, faktor lain bisa berperan dalam penyebaran virus corona pada anak-anak.
Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan di bidang ini dan memberikan wawasan yang menarik tentang penyebab kerentanan anak-anak terhadap virus corona Covid-19 berbeda dengan orang dewasa.
Baca Juga: 4 Cara Cepat Sembuh dari Omicron: Berjemur, Olahraga Ringan hingga Makan Makanan Bernutrisi
Saat ini, pemerintah Inggris pun sudah mengambil beberapa langkah besar di tengah kasus virus corona Covid-19, salah satunya melonggarkan aturan pembatasan sosial.
Tapi, seseorang masih perlu mengisolasi diri bila dinyatakan positif virus corona Covid-19.