Suara.com - Mengembalikan kebugaran tubuh usai positif COVID-19 bisa dilakukan setelah Anda dinyatakan negatif.
Pakar mengatakan sejatinya, virus corona akan hilang dengan sendirinya di dalam tubuh jika kekebalan seseorang mampu melawannya. Tapi ada beberapa upaya yang perlu untuk dilakukan agar bisa pulih dengan segera.
Sekretaris Jendral Perhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia (PERDALIN) dr. Ronald Irwanto, Sp.PD-KPTI, FINASIM, yang juga dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan penyakit tropik serta infeksi mengatakan bahwa masa inkubasi virus corona bisa mencapai 10 hari atau lebih, tergantung dari gejala yang dialami.
Untuk memulihkan kondisi tubuh agar kembali prima, hal pertama yang harus dilakukan adalah selalu berpikiran positif. Menurut dr. Ronald, kesehatan mental sangat mempengaruhi kondisi fisik seseorang, oleh karenanya stres yang berlebihan harus dihindari.
Baca Juga: Kemendagri Berharap Pilkades Serentak Hari Ini Tidak Munculkan Klaster Baru Covid-19
"Kedua konsumsi nutrisi yang tepat, makan-makanan sehat, minum air putih yang banyak. Makan buah, sayur dan sebisa mungkin hindari makanan yang berlemak tinggi, berminyak tinggi seperti gorengan," ujar dr. Ronald dalam webinar.
dr. Ronald juga mengatakan agar para pasien isolasi mandiri menghindari polifarmasi atau penggunaan banyak obat dalam waktu bersamaan setiap hari. Jika tidak bergejala atau gejala ringan, usahakan untuk menggunakan obat-obatan sederhana.
"Kalau demam boleh paracetamol, batuk boleh minum obat batuk, pilek minum obat pilek. Tapi kalau tidak bergejala, jangan minum banyak obat-obatan, silahkan istirahat cukup, minum air putih yang cukup, positive thinking dan tunggu sampai harinya," katanya.
Untuk pasien lanjut usia, sebisa mungkin berkonsultasi pada ahli gizi untuk mendapatkan menu gizi yang seimbang sesuai dengan kebutuhan nutrisinya.
Sementara itu, dr. Ronald mengatakan bahwa COVID-19 adalah penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya. Dalam kurun waktu 10 hari, virus tersebut bisa mati.
Baca Juga: Kasus Varian Omicron di Kabupaten Bangka Bertambah 35 Orang
Akan tetapi, bukan virusnya yang menjadi fokus utama menyembuhkan, melainkan infeksi yang ditinggal pada organ tubuh.
dr. Ronald pun menyarankan untuk selalu memperhatikan kondisi tubuh dan gejala yang timbul selama isolasi. Sebisa mungkin hal ini harus dilaporkan ataupun dipantau oleh dokter.
"Ada kondisi yang sebelum virusnya hilang timbul peradangan, dia mengalami peradangan hebat di saluran napas. Itu yang berbahaya. Bahkan setelah COVID selesai pun, kondisi pasien bisa lebih buruk," ujar dr. Ronald.
"Virus ini akan hilang sendiri tapi peradangannya belum tentu hilang, sebagian orang malah ada yang peradangannya jadi semakin hebat," lanjutnya. [ANTARA]