Jadi Penyebab Kebutaan Terbanyak, Anak Muda Yuk Perhatikan Gejala Katarak Sejak Dini!

Rabu, 23 Februari 2022 | 12:34 WIB
Jadi Penyebab Kebutaan Terbanyak, Anak Muda Yuk Perhatikan Gejala Katarak Sejak Dini!
Ilustrasi: Operasi katarak gratis di Rumah Sakit Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (29/7).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seiringnya tingginya usia harapan hidup (UHH) masyarakat, membuat angka kebutaan Indonesia semakin meningkat, yang mayoritas disebabkan oleh katarak.

Hal ini sesuai dengan data Survei Kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB), 2014 hingga 2016 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, yang menemukan tiga persen populasi di atas 50 tahun alami kebutaan.

Tak main-main data itu juga menyebut bahwa 81 persen kebutaan disebabkan karena katarak.

Katarak adalah suatu penyakit ketika lensa mata menjadi keruh dan berawan. Pada umumnya, katarak berkembang perlahan dan awalnya tidak terasa mengganggu, hingga akhirnya menyebabkan kebutaan.

Baca Juga: Studi: Operasi Katarak Mengurangi Demensia dan Alzheimer pada Lansia

"Angka kebutaan itu paling tinggi karena katarak, karena semua orang panjang umur akan mengalami kekeruhan lensa," ujar Presiden Direktur JEC Eye Hospitals & Clinics, dr. Johan Hutauruk, Sp.M(K) saat grand opening JEC Bali @Denpasar, Selasa (22/2/2022).

Dokter Johan mengatakan, masyarakat tidak perlu menunggu saat seseorang benar-benar alami kebutaan, untuk melakukan pemeriksaan katarak.

Menurutnya, jika dirasa penglihatan sudah buram dan kabur, ada baiknya segera melakukan cek mata. Terlebih untuk para anak muda untuk lebih aware dengan orangtua atau kakek neneknya,

"Angka kebutaan Indonesia cukup tinggi, karena kadang masyarakat tidak tahu mau ke mana, kalau tahu mau ke mana, di tempat lain belum tentu ada dokternya di pelosok-pelosok," terangnya.

Ia juga mengingatkan, katarak bisa dihilangkan dan disembuhkan melalui operasi katarak. Bahkan, tidak hanya memperbaiki penglihatan, operasi katarak juga bisa mengurangi minus atau rabun jauh dan mempengaruhi ketebalan kacamata.

Baca Juga: Mengenali 7 Tanda Kucing Sakit yang Harus Segera Dirawat Dokter Hewan

"Gejala katarak itu, kalau masih awal kok silau. Kedua sering ganti kacamata berubah-ubah, itu masih mending bisa melihat," terangnya.

Dokter Johan juga menjelaskan, umumnya operasi katarak sudah bisa dilakukan apabila penglihatan berkurang hingga 30 persen, dan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

"Visi kita, meningkatkan penglihatan supaya kualitas hidup meningkat, operasi katarak tidak sakit dan cepat, dan bisa kurangi ukuran kacamata sebelumnya," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI