Suara.com - Para ilmuwan terus mengamati 'anak' varian Omicron, yakni BA.2, yang diam-diam mulai menyebar ke seluruh Amerika Serikat.
Dari laporan Independent UK, strain BA.2 sudah terdeteksi di 30 negara bagian Amerika Serikat dan menyebabkan 3,9% infeksi baru.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), kasus varian turunan tersebut tampaknya berlipat ganda secara cepat.
"Jika itu berlipat ganda lahir menjadi 8%, itu artinya kita memasuki fase pertumbuhan eksponsial dan kita mungkin menghadapi gelombang lain dari Covid-19," jelas direktur manajer pengawasan patogen di Rockefeller Yayasan, Samuel Scarpino.
Menurutnya, kondisi itu mengkhawatirkan.
Terlebih AS sudah mencatat sekitar 100.000 kasus baru dan 2.000 kematian per hari dari lonjakan kasus Omicron, menurut pelacak Covid CDC.
Varian BA.2 diyakini jauh lebih menular daripada jenis Omicron pertama. Strain ini telah menyebabkan lonjakan kasus baru di Denmark.
Minggu ini, ilmuwan Denmark melaporkan bahwa informasi awal menunjukkan BA.2 1,5 kali lebih menular daripada varian aslinya.
Namun, kekhawatiran gelombang Omicron dapat dihindari dengan tingkat vaksinasi Covid-19 dan kekebalan dari infeksi yang pernah dialami.
Baca Juga: Chelsea Hantam Lille 2-0, Thomas Tuchel: Kemenangan yang Pantas Kami Dapatkan
Profesor epidemiologi di Yale School of Public Health, Nathan Grubaugh, mengatakan kemungkinan hal itu akan mengarah ke wabah yang berkepanjangan daripada lonjakan baru.
Di sisi lain, ilmuwan lain memperingatkan pemerintah bahwa menghilangkan mandat memakai masker akan memungkinkan virus corona jenis baru lebih menyebar.