Hong Kong Temukan Virus Corona pada Makanan Beku

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 22 Februari 2022 | 23:59 WIB
Hong Kong Temukan Virus Corona pada Makanan Beku
Ilustrasi daging beku atau makanan beku (Unsplash.com/Victoria Shes)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Otoritas Hong Kong mengatakan telah menemukan virus corona pada sampel yang diambil dari kemasan daging beku impor asal Brazil dan kulit babi beku asal Polandia, dan berjanji akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap makanan impor yang masuk ke negaranya.

Hong Kong menggunakan strategi "nol-Covid dinamis" yang sama dengan China daratan, yang bertujuan untuk membasmi wabah apapun dengan cara apapun. Otoritas setempat saat ini dalam status siaga tinggi, sebab gelombang baru infeksi terbukti lebih sulit dikendalikan.

Di Hong Kong, jumlah kasus harian tahun ini melonjak tajam, menyentuh rekor 7.533 kasus pada Senin (21/2), sehingga membebani kapasitas pengujian, rumah sakit, dan karantina pemerintah.

Pusat Keamanan Makanan (CFS) mengambil 36 sampel dari pengiriman sekitar 1.100 karton daging beku untuk diuji. Berat totalnya mencapai 29 ton dan diimpor dari Brazil melalui jalur laut. Virus corona ditemukan pada sampel satu kemasan luar dan dua kemasan dalam makanan beku tersebut.

Baca Juga: Terungkap! Ternyata Ini yang Merawat Ratu Elizabeth Selama Positif Covid-19

Otoritas juga mengumpulkan 12 sampel dari pengiriman sekitar 300 karton kulit babi beku dengan berat sekitar 7 ton dan diimpor dari Polandia via jalur laut. Satu kemasan luar terbukti positif COVID.

"CSF memerintahkan para importir terkait agar memusnahkan daging dan kulit babi dari pengiriman serupa," kata pemerintah melalui sebuah pernyataan, Senin (21/2/2022), dilanisr dari Reuters.

"Selain itu, CFS akan menambah pengambil sampel dari produk serupa untuk diuji."

Hong Kong mengawasi keberadaan virus corona pada makanan beku impor sejak pertengahan 2020, dan menemukan sampel positif pada kemasan ikan bawal di bulan Agustus 2021 dan kemasan sotong pada November 2021.

Otoritas setempat menyebutkan bahwa Covid-19 sebagian besar ditularkan melalui tetesan dan tidak dapat berkembang biak pada makanan atau kemasan makanan, dan tidak mungkin dapat ditularkan ke manusia melalui makanan yang dikonsumsi.

Baca Juga: Australia Sambut Kembali Pelancong Internasional: Belajar Hidup dengan Virus

Namun demikian, pihaknya mengimbau masyarakat agar mengolah makanan mentah secara terpisah, memperhatikan aturan kebersihan, serta memasak makanan hingga keseluruhannya matang.

Hong Kong kembali meniru kebijakan Covid-19 China daratan. Tidak seperti negara lainnya, China menyebut kemasan makanan sebagai potensi penularan Covid.

China mengumumkan sejumlah kasus Covid yang ditemukan pada kemasan makanan beku, sehingga memicu penolakan produk dan komplain dari para eksportir.

Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan baik makanan maupun kemasannya belum terbukti dapat menjadi media penularan Covid-19. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI