Bukan dari Luar Negeri, Kemenkes Ungkap Kasus Varian Omicron Didominasi Transmisi Lokal

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 22 Februari 2022 | 21:53 WIB
Bukan dari Luar Negeri, Kemenkes Ungkap Kasus Varian Omicron Didominasi Transmisi Lokal
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan terjadi pergeseran penularan kasus COVID-19 varian Omicron.

Berdasarkan hasil deteksi acak hingga saat ini, Selasa (22/2/2022) ada 5.227 kasus yang didominasi transmisi lokal.

"Kalau total kasus Omicron yang sudah kita deteksi ada 5.227 kasus, di mana 1.879 adalah kasus yang dibawa pelaku perjalanan luar negeri dan 3.200-an lainnya adalah transmisi lokal yang terjadi di masyarakat," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi.

Nadia mengatakan, tidak semua kasus positif COVID-19 di Indonesia dilakukan pemeriksaan kasus Omicron melalui metode whole genom sekuensing (WGS).

Baca Juga: Berita Hits Kesehatan: Lama Infeksi Varian Omicron di Dalam Tubuh, Risiko Persalinan Normal Seperti Aurel Hermansyah

Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)

"Temuan varian Omicron oleh pemerintah dilakukan secara sampel acak yang diambil dari kasus positif untuk kemudian menentukan dari sampel acak tadi berapa banyak atau jenis apa saja varian yang beredar," katanya.

Menurut Nadia, hingga saat ini 90 persen dari sampel acak yang dikirimkan untuk dilakukan pemeriksaan WGS merupakan varian Omicron.

Untuk itu masyarakat diimbau untuk selalu mematuhi protokol kesehatan serta menyegerakan diri mengakses layanan vaksinasi COVID-19 sesuai dengan kelompok sasaran.

“Percepatan vaksinasi baik primer maupun booster perlu dilakukan mengingat pasien COVID-19 yang meninggal dunia sebagian besar adalah masyarakat yang belum divaksinasi, lansia dan orang dengan penyakit penyerta,” katanya.

Untuk itu, pihaknya mendorong daerah yang cakupan vaksinasinya belum sesuai dengan target kekebalan kelompok yakni minimal 70 persen dari populasi agar terus digencarkan.

Baca Juga: Angka Kematian Harian Covid-19 Capai Rekor Baru, Kemenkes: 46 Persen Mereka Belum Divaksinasi Lengkap

Nadia juga mengajak masyarakat yang belum vaksinasi maupun yang belum melengkapi dosis primer juga booster terutama pada lansia agar segera melakukan vaksinasi di fasilitas pelayanan kesehatan atau di sentra vaksinasi terdekat.

“Mengingat faktor risikonya yang tinggi, kami mengimbau kepada masyarakat yang memang belum divaksinasi ataupun vaksinasinya belum lengkap, agar secepatnya dilengkapi. Jangan menunda dan jangan pilih-pilih vaksin, karena vaksinasi terbaik adalah vaksinasi yang dilakukan sekarang juga,” katanya. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI