Suara.com - Terlepas dari kesenangan seksual yang dirasakan, masturbasi juga memiliki beragam manfaat kesehatan, sepeeti mengurangi stres, meningkatkan kualitas tidur, dan melepaskan ketegangan.
Meski termasuk ke dalam aktivitas seksual yang banyak dilakukan, beberapa orang masih salah dalam melakukannya. Hal ini dapat mengurangi manfaat dan kesenangannya.
Berdasarkan Times of India, berikut kesalahan umum ketika melakukan masturbasi, baik oleh pria maupun wanita.
1. Tidak mengatur suasana hati
Baca Juga: Dua Organisasi Mahasiswa Kecam Kasus Kekerasan Seksual di Sulawesi Barat yang Terus Berulang
Kesenangan dapat tercapai ketika Anda mengatur suasana hati sebelum melakukannya.
Seperti berhubungan seks, masturbasi juga membutuhkan waktu dan perencanaan yang tepat agar puncak kenikmatan tercapai. Anda tidak akan mendapatkannya jika terburu-buru.
2. Tidak berekperimen dengan posisi
Setiap orang memiliki posisi masturbasi favorit, tetapi tidak perlu berpegang pada rutinitas.
Berekperimen dengan posisi bisa menyenangkan dan membantu Anda lebih memahami diri sendiri dengan lebih baik.
Baca Juga: Jaksa Ajukan Banding Vonis Seumur Hidup Predator Seksual, Herry Wirawan
3. Ingin cepat mencapai klimaks
Masturbasi bukan hanya tentang orgasme, tetapi juga bagaimana Anda menikmati waktu ketika menjelajahi kesenangan sendiri.
Jadi, pelan dan nikmati setiap detiknya. Anda dapat melakukan berbagai cara yang efektif membuat Anda bergairah dan mendapat orgasme terbaik.
4. Hanya berfokus pada satu wilayah
Saat bermasturbasi, Anda memiliki banyak kesempatan untuk bereksperimen. Jadi, selain hanya berfokus pada organ intim, Anda dapat menjelajahi zona sensitif lainnya seperti leher, baru, buah zakar, puting, mulut, dan lainnya untuk meningkatkan kepuasan.
5. Jangan terlalu banyak atau terlalu keras
Masturbasi adalah tindakan mencari kesenangan yang tidak dapat dipaksakan. Untuk mendapat manfaatnya, Anda harus bersikap lembut.
Selain itu, tidak perlu melakukannya setiap hari atau sehari tiga kali. Sebab, yang terpenting adalah efektivitasnya, bukan seberapa sering melakukannya.