Keren! Dengan Medical Tourism, Liburan Di Bali Bisa Sambil Obati Gangguan Mata

Selasa, 22 Februari 2022 | 18:17 WIB
Keren! Dengan Medical Tourism, Liburan Di Bali Bisa Sambil Obati Gangguan Mata
Ilustrasi pantai Nusa Dua Bali. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Medical Tourism alias wisata medis menjadi salah satu tren liburan baru di masa pandemi Covid-19. Sambil rekreasi, wisatawan juga bisa berobat untuk menyembuhkan masalah kesehatan yang dialaminya.

Tidak hanya jadi destinasi wisata mancanegara, Bali kini juga bersiap melayani medical tourism gangguan mata dengan hadirnya Klinik Mata utama JEC Bali @Denpasar.

Hal ini dikonfirmasi Direktur PT JEC Bali Vision, dr. Cokorda Istri Dewiyani, yang percaya pihaknya bisa bersaing dengan kompetitor negara lain melayani gangguan mata bagi wisatawan mancanegara maupun lokal.

Apalagi menurut dr. Cokorda, dengan pelayanan yang lengkap pengobatan gangguan mata dan penglihatan di Indonesia, seperti di Bali bisa jauh lebih murah.

Baca Juga: Daftar Daerah PPKM Level 4 di Jawa-Bali, Pembatasan Diperpanjang hingga 28 Februari 2022 Mendatang

Foto oleh Josh Sorenson dari Pexels
Ilustrasi mata (Foto oleh Josh Sorenson dari Pexels)

"Jadi medical tourism yang kami persiapan di sini, untuk turis-turis yang datang ke Bali, kemudian ingin memeriksakan matanya, kalau dibandingkan negara lain, itu jauh lebih efisien lebih murah dan sebagainya," ungkap dr. Cokorda dalam acara grand opening JEC Bali @Denpasar, Selasa (22/2/2022).

Ia menambahkan, pulau Dewata memiliki keindahan alam yang sudah sangat dikenal dunia, belum lagi dengan berbagai pantai, pegunungan, hingga desa wisata sangat mudah menarik wisatawan.

Bahkan kata dr. Cokorda, wisatawan yang punya gangguan mata datang ke Bali bukan hanya bisa berobat, tapi juga bisa sekaligus berlibur.

"Setelah ada JEC di sini yang melayani medical tourism juga harapan kedepannya, bisa sambil berwisata sambil melakukan tindakan medis gangguan mata," katanya.

Selebihnya dr. Cokorda memastikan, pihaknya terus merampungkan konsep medical tourism untuk gangguan mata di Bali, sehingga bisa semakin menarik minat wisatawan mancanegara.

Baca Juga: Terinfeksi Covid-19, Jessica Iskandar Sempat Mengaku Capek Karena Sakit Tak Kunjung Sembuh

"Kita kembangkan terus operasi katarak canggih, bakal lakukan lasik ke depannya, biaya murah sebagai kompetitor dibandingkan negara lain, kenapa tidak? Pasien bisa lakukan di sini," tutup dr. Cokorda.

Sekedar informasi, JEC Bali sudah beroperasi berdasarkan standar yang ditetapkan ASEAN Association of Eye Hospital (AAEH) dan World Association of Eye Hospital (WAEH).

Berlokasi di Jalan Teuku Umar Barat No. 170, Padangsambian, Denpasar Barat, JEC-Bali @ Denpasar menyediakan rangkaian fasilitas pelayanan.

Fasilitas tersebut seperti Optical Coherence Tomography (OCT), Digital Foto Fundus, Perimetry Humprey, USG Mata, Biometry dengan IOL Master, Specular Microscope, Nd YAG Laser (Laser Capsulotomy), Tonometri non-kontak, Autorefractometer, Retinometri, Contact Lens, Argon Laser (Laser Retina), dan Peripheral Iridotomy Laser (Laser Glaukoma).

Selain itu klinik ini juga sudah dilengkapi layanan tele-oftalmologi JEC @Cloud yang memungkinkan pasien untuk berkonsultasi online, tanpa perlu datang dan bertatap muka langsung dengan dokter ahli mata.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI