Sub-varian BA2 dari Varian Omicron Lebih Menular, WHO Ungkap Penyebabnya

Selasa, 22 Februari 2022 | 18:15 WIB
Sub-varian BA2 dari Varian Omicron Lebih Menular, WHO Ungkap Penyebabnya
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Subvarian lain dari varian Omicron sudah bermunculan. Para ahli di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mengatakan bahwa subvarian dari varian Omicron itu sedang meningkat.

Hasil eksperimen laboratorium baru dari Jepang menunjukkan bahwa subavarian BA2 dari varian Omicron mungkin memiliki fitur yang membuatnya mampu menyebabkan infeksi serius, seperti varian Delta.

Subavrian BA2 dari varian Omicron ini pertama kali ditemukan di Filipina pada November 2021. Virus memang memiliki sifat bermutasi dan mutasi itulah yang membuat varian baru dari suatu virus terbentuk.

Tapi, saat virus itu bermutasi menjadi varian, bisa jadi bercabang atau terpecah kembali menjadi sub-varian atau sub-garis keturunan.

Berdasarkan laporan yang dilansir dari Times of India, varian Delta memiliki lebih dari 200 sub-varian yang berbeda.

Ilustrasi Varian Omicron (Pixabay)
Ilustrasi Varian Omicron (Pixabay)

Kini, varian Omicron memiliki sub-varian BA1, BA2, BA3 dan BA11529, di mana BA1 paling dominan beberapa bulan sebelumnya dan sekarang para ilmuwan mulai memperingatkan tentang sub-varian BA2.

Terkait sifat dari sub-varian dari varian Omicron, sebuah laporan Nature mengatakan kemampuan varian Omicron ini menginfeksi dan menyebar di antara orang-orang bisa saja menggantikan posisi varian Delta.

Jadi, ada kemungkinan terjadi peningkatan sub-varian BA2 yang mungkin lebih menginfeksi dan mampu menghindari kekebalan.

Para ahli telah menemukan banyak mutasi yang dapat dibedakan pada BA2 dari BA1, yang sebagian besar di wilayah protein lonjakan yang mengkonfirmasi spekulasi seputar sifat penghindaran kekebalan dari virus.

Baca Juga: WHO: Varian Virus Corona yang Lebih Menular dan Bahaya Masih Bisa Muncul

Saat ini sub-varian BA2 menyebar lebih cepat di negara-negara seperti Denmark, Filipina, dan Afrika Selatan. Studi penelitian awal menunjukkan bahwa sub-varian BA2 bisa mengatasi kekebalan dari vaksinasi dan menghindari kekebalan tubuh yang dikembangkan melalui infeksi sebelumnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI