Ahli Operasi Plastik: Selebriti yang Berbohong tentang Penampilannya Tidak Etis

Selasa, 22 Februari 2022 | 18:14 WIB
Ahli Operasi Plastik: Selebriti yang Berbohong tentang Penampilannya Tidak Etis
Ilustrasi operasi plastik (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Operasi plastik sudah menjadi hal biasa bagi kalangan selebriti, baik di Indonesia, Korea Selatan, maupun Hollywood. Semua ini dilakukan agar mereka terlihat cantik di depan publik.

Beberapa dari mereka secara terang-terangan telah melakukan operasi plastik. Sementara ada juga yang tidak mengakui atau menutupinya.

Sebut saja Kylie Jenner yang berulang kali menolak gosip bahwa dirinya melakukan filler bibir. Hingga akhirnya ia diketahui melakukannya.

Setelah itu adik dari Kendal Jenner ini mengakui dan menyesal karena telah berbohong kepada publik, mengatakan bahwa seharusnya ia lebih terbuka.

Baca Juga: Catat! Ini Lokasi dan Tanggal Operasi Minyak Goreng Bersubsidi di Kota Bekasi

Apa pentingnya selebriti melakukan operasi plastik?

Ilustrasi sumber kekayaan Kylie Jenner. (Instagram/@kyliejenner)
Ilustrasi sumber kekayaan Kylie Jenner. (Instagram/@kyliejenner)

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan cara selebriti menunjang penampilan mereka.

Tetapi, menurut ahli bedah plastik di Beverly Hills, California, Daniel Barret, ada perbedaan besar antara tidak mau mengungkapkanya dengan berbohong tentang hal itu.

"Ketika mereka tidak jujur tentang hal itu, saya pikir mereka tidak etis karena mereka menjadi sorotan. Mereka mendapat manfaat dari menjadi selebriti dan memiliki kewajiban moral untuk terbuka tentang apa pun yang mereka lakukan dalam mencapai penampilannya sekarang," jelas Barret, dilansir USA Today.

Menurutnya, kebohongan sang public figure akan memengaruhi penggemar mereka yang mudah terpengaruh. Sebab, penampilan mereka akan membentuk citra standar kecantikan yang tidak realistis.

Baca Juga: Diduga Timbun dan Selewengkan Minyak Goreng, Polda Sulsel Cabut Izin Operasi PT Smart

"Namun pada kenyataannya penampilan 'sempurna' ini mungkin telah dikuratori oleh ahli diet, photoshop, dan bahkan ahli bedah plastik," imbuhnya.

Di sisi lain, standar kecantikan yang tidak realistis juga dapat memengaruhi psikologis banyak orang.

"Tekanan psikologis untuk memenuhi standar kecantikan masyarakat bisa jadi sulit untuk dikelola, teruatama karena bisa membuat Anda merasa tidak pernah cukup menarik," ujar kepala penelitian di Mental Health Coalition, Naomi Torres-Mackie.

Ia melanjutkan, bahwa anak-anak muda yang mengagumi bintang-bintang tersebut dapat mengembangkan citra tubuh negatif atau harga diri rendah.

Berdasarkan studi tahun 2014 menunjukkan bahwa orang yang sangat mengagumi selebiri mungkin menyimpan kekhawatiran akan citra tubuh, dan lebih rentan terhadap operasi plastik. Mereka juga memiliki kesehatan mental yang buruk.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI