Suara.com - Juru bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia menyampaikan bahwa data dari rumah tercatat sebanyak 2.484 pasien Covid-19 meninggal dunia selama 21 Januari-Februari 2022.
Dari jumlah tersebut, 3 persen di antaranya termasuk kelompok balita usia 0-5 tahun. Sayangnya, Kemenkes tidak lengkap mendata penyebab terbanyak dari kematian balita tersebut.
"Secara pasti mengenai data 3 persen balita, 0 sampai 5 tahun, yang meninggal dunia kita tidak ada data informasi. Lebih lanjut bisa ditanyakan pada rumah sakit yang menangani seperti RS Sulianti Saroso atau RSPI," kata Nadia dalam konferensi pers virtual, Selasa (22/2/2022).
Menurut Nadia, kebanyakan pasien Covid-19 yang meninggal juga karena memiliki komorbid atau penyakit penyerta. Anak-anak bisa saja memiliki komorbid yang berasal dari kelainan genetik dari lahir.
Baca Juga: Bertambah 14 Kasus, Positif Covid-19 di Belitung Timur Capai 103 Orang
Nadia menyampaikan, ada tiga komorbid yang paling banyak terjadi pada anak.
"Seperti serangan jantung ataupun kelainan imunitas, serta umumnya kanker darah," ujarnya.
Sementara penyebab penularan Covid-19 pada anak-anak biasanya karena klaster keluarga. Terlebih varian Omocron yang daat ini dominan punya katakteristik lebih cepat menular.
"Kita tahu bahwa varian omicron ini cenderung tidak bergejala, sehingga mempercepat terjadinya penularan pada klaster keluarga," pungkasnya.
Baca Juga: Naik Jadi PPKM Level 4, BOR RS Rujukan COVID-19 di Kota Cirebon Turun Jadi 37 Persen