Pakar: Tes Swab Mandiri Covid-19 Berisiko Memberikan Hasil Negatif Palsu

Selasa, 22 Februari 2022 | 16:25 WIB
Pakar: Tes Swab Mandiri Covid-19 Berisiko Memberikan Hasil Negatif Palsu
Ilustrasi tes swab. (Dok: ELements Envanto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ahli Patologi Universitas Sebelas Maret dr. Tonang Dwi Ardyanto, Sp.PD., PhD., mengatakan bahwa tes swab antigen mandiri berisiko memunculkan hasil negatif palsu. Hal itu bisa terjadi apabila pengambilan sampel tidak dilakukan dengan benar.

Ia menjelaskan bahwa swab antigen yang sesuai standar harua dilakukan pada hidung paling belakang, disebut juga nasofaring, atau di bagian tengah atau nasal.

"Kalau kita swab mandiri, agak sulit untuk mendapatkan nasofaring, karena tidak nyaman kalau diambil. Jadi kalau dilakukan swab mandiri, rentan tidak akurat. Kecuali kalau misalnya tenaga kesehatan kan sudah tahu," kata dokter Tonang, saat dihubungi Suara.com, Selasa (22/2/2022).

Oleh sebab itu, apabila hasil swab antigen mandiri negatif, padahal memiliki kontak erat dengan pasien Covid-19 dan mengalami gejala, sebaiknya dikonfirmasi ulang dengan tes swab di fasilitas kesehatan.

Baca Juga: Ditonton 15 Juta Kali Lebih, Viral Video Petugas Berlaku Kasar Saat Ambil Sampel Swab Covid-19, Banjir Kecaman Publik

Tetapi, apabila swab mandiri hanya untuk mengetahui kondisi rutin dan sadar tidak memiliki kontak erat dengan siapa pun, serta tidak mengalami gejala mirip Covid-19, menurut dokter Tonang, tak masalah untuk dilakukan.

"Kalau dengan swab mandiri dinyatakan positif, itu sudah cukup pasti kalau dia memang ada virusnya. Tapi kalau hasilnya negatif, perlu hati-hati. Kalau sudah jelas ada kontak erat, ada gejala, tapi hasil swab mandiri negatif, bisa jadi pengambilan sampelnya kurang tepat. Sebaiknya swab konfirmasi ke rumah sakit," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa Kemenkes akan segera mengatur terkait penggunaan alat tes Covid-19 yang bisa digunakan secara mandiri di rumah.

Menkes Budi tidak ingin alat yang digunakan oleh masyarakat tidak sesuai dengan standar dan tidak layak untuk digunakan.

"Sekarang kita rapikan, kita engga mau semua menjual barang-barang ini, nanti kasihan konsumen," kata Budi dalam Keterangan Pers Menteri terkait Hasil Ratas PPKM, Jakarta, Senin (21/2/2022).

Baca Juga: Mengalami Ciri-ciri Gejala Omicron Meski Sudah Divaksin? Waspadai Gejalanya, Pahami Kapan Harus Tes Covid-19!

Menkes menambahkan, Kemenkes sudah mengetes sejumlah alat tes Covid-19 dan dipastikan layak pakai. Nantinya, aturan mengenai hal tersebut akan disampaikan secara terbuka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI