Suara.com - Banyak stigma tentang masturbasi, baik untuk pria maupun wanita. Namun, sebagian besar dokter menganggap kegiatan seksual ini sebagai hal yang menyehatkan.
Tetapi, ada juga efek samping dari terlalu banyak melakukan masturbasi.
Supaya paham, berikut penjelasan tentang manfaat dan efek samping dari masturbasi, dilansir Insider.
Manfaat masturbasi bagi kesehatan
Baca Juga: Pria Perlu Tahu, Ini Penyebab Wanita Kesulitan dan Lambat Orgasme
"Banyak bukti tentang manfaat masturbasi pada pria dan wanita lebih terkait pada orgasme daripada mastrubasi itu sendiri," jelas ahli saraf yang memperlajari perlu dan fisiologi seksual, Nicole Prause.
Saat orgasme, tubuh akan melepaskan banyak hormon, termasuk:
- Endorfin, yang dapat mengurangi rasa sakit
- Oksitosin yang membantu mengatur stres, rasa sakit, serta ketakutan
- Serotonin yang mengurangi stres dan membantu menyeimbangkan suasana hati
Karenanya, masturbasi yang menghasilkan orgasme dapat bermanfaat bagi kesehatan, baik mental maupun fisik.
Ada juga beberapa bukti yang menunjukkan bahwa masturbasi dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.
"Ini benar-benar salah satu bentuk seks teraman, selama Anda tidak berbagi mainan seks dan selalu menjaga kebersihan," ujar profesor kesehatan dan kinesiologi di Texas A&M University, Susan Milstein.
Baca Juga: Ingin Bisa Tetap Orgasme Meski Telah Menopause? Begini Tipsnya
Efek samping masturbasi
Ada beberapa potensi efek buruk dari masturbasi apabila tidak berhati-hati, yakni:
1. Penyakit menular seksual dan infeksi
Meski terlihat aman, masturbasi masih berisiko dalam menyebarkan infeksi menular seksual (IMS). Hal ini dapat terjadi ketika seseorang berbagi mainan seks dengan orang lain.
Milstein menyarankan untuk memilih mainan seks berbahan keras dan tidak berpori agar mudah dibersihkan.
2. Kesehatan mental
Masturbasi terkadang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Biasanya ini muncul ketika orang merasa bersalah ketika mereka masturbasi, membuat mereka tidak bisa sepenuhnya santai dan menikmati pengalaman tersebut.
"Ini adalah salah satu hal yang kita perlukan untuk mulai menormalkan dan membicarakannya, terutama dengan wanita," ujar Milstein.
Menurutnya, perlu ada ruang untuk membicarakan perilaku seksual ini.
3. Hubungan
Beberapa orang bisa menganggap masturbasi sebagai 'ancaman' untuk hubungan. Misalnya seseorang merasa dirinya tidak dapat memuaskan pasangannya.
Tetapi Milstein mengatakan mereka seharusnya tidak membuatnya menjadi bahan pertengkaran.
"Masturbasi adalah bagian dari apa yang dapat dilakukan orang untuk memperbaiki hubungan mereka dengan diri sendiri, dan menikmati aktivitas seksual mereka sendiri," imbuh Milstein.
Ia melanjutkan, pasangan dapat saling berkomunikasi dan menjadikan masturbasi sebagai hal yang dinikmati bersama.