Temuan itu pula membuat Eric Feigl-Ding meminta WHO untuk memisah subvarian BA.2 dari Omicron asli. Ding menyebutkan kalau situasi wabah akibat infeksi BA.2 telah mengkhawatirkan dan menjadi berita buruk.
“Eksperimen lab baru dari Jepang menunjukkan bahwa #BA2 mungkin memiliki fitur yang membuatnya mampu menyebabkan penyakit serius seperti varian lama, termasuk Delta! Namun mengelak seperti sepupu #Omicron BA1. #BA2 melonjak—perlu ditingkatkan ke VOC secepatnya," kata Ding.
Sementara itu, WHO tetap mengatakan bahwa meskipun BA.2 lebih menular daripada BA.1, subvariannya tidak lebih parah.
"Di antara semua subvarian, BA.2 lebih mudah menular daripada BA.1. Namun, tidak ada perbedaan dalam hal tingkat keparahannya," kata Kerkhove dalam sebuah video.