Suara.com - Di tengah virus corona Covid-19 yang berkembang, tingkat infeksi ulang pun semakin meningkat.
Penelitian pun belum bisa memastikan berapa lama Anda kebal dari virus corona Covid-19 setelah terinfeksi.
Sementara, banyak orang berpikir bahwa mereka terbebas dari virus corona Covid-19 setelah terinfeksi sebelumnya. Padahal ini anggapan yang salah.
Sebuah studi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Imperial College London menunjukkan, varian Omicron sekarang ini justru meningkatkan risiko infeksi ulang dibandingkan varian virus corona lain, meskipun gejalanya cenderung ringan.
Baca Juga: Epidemiolog Sebut Kasus Kematian Akibat Covid-19 Indikasikan Titik Lemah Kesehatan
Faktanya dilansir dari Express, varian Omicron meningkatkan risiko infeksi ulang 5 kali lebih besar dibandingkan varian virus corona Covid-19.
Analisis dari UKHSA pada bulan Desember menemukan satu dari 10 orang dengan varian Omicron sudah pernah terinfeksi virus corona sebelumnya.
Pada kasus yang sangat jarang terjadi, beberapa orang bisa terinfeksi virus corona Covid-19 dalam sebulan.
Kasus ini mungkin terjadi bila seseorang terinfeksi dua varian virus corona berbeda. Misalnya, tadinya seseorang terinfeksi varian Delta dan kemudian kembali terinfeksi varian Omicron.
Tetapi, belum ada penelitian yang membuktikan teori ini. Meski begitu, sebagian besar laporan menunjukkan Anda cenderung terhindar dari infeksi ulang dalam waktu 3 bulan setelah terinfeksi virus corona.
Baca Juga: 7 Ciri Gejala Omicron Pada Anak yang Sering Muncul, Orangtua Mesti Tahu Sejak Awal
Meski demikian, Anda tidak boleh mengesampingkan risiko infeksi ulang kurang dari 3 bulan. Terlebih, bila Anda mulai mengalami gejala virus corona lagi setelah pulih.