Kasus Covid-19 Indonesia Turun Signifikan, Puncak Gelombang Omicron Sudah Lewat?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 21 Februari 2022 | 11:30 WIB
Kasus Covid-19 Indonesia Turun Signifikan, Puncak Gelombang Omicron Sudah Lewat?
Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Covid-19 dr Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat (21/1/2021). [Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus Covid-19 di Indonesia mengalami penururnan yang signfikasi. Pada Minggu, (20/2/2022) Kementerian Kesehatan mencatat 48.484 kasus baru.Angka itu lebih rendah dari sebelumnya yang mencapai 59.384.

“Hari ini kasus konfirmasi harian berkurang hingga 10.900 dari hari sebelumnya, dan kasus aktif sedikit melambat dengan penambahan di angka 15.448 per hari. Penambahan angka bed occupancy ratio (BOR) secara nasional juga masih terkendali naik hanya 1 persen hari ini dibanding kemarin," kata dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid., Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dikutip dari situs Kementerian Kesehatan, Senin, (21/2/2022).

Nadia juga mengatakan bahwa pihaknya akan terus memprioritaskan pelayanan kesehatan rumah sakit hanya untuk pasien Covid-19 bergejala sedang hingga kritis dan yang memiliki komorbiditas saja. Hal itu dilakukan untuk menahan tekanan pada rumah sakit sampai kita melewati puncak gelombang Omicron nantinya.

Tidak hanya memperkuat dengan strategi triase seperti mengutamakan pelayanan kesehatan bagi pasien yang paling membutuhkan, pemerintah juga terus menjaga angka testing dan tracing agar tetap tinggi. Hingga Sabtu (19/2) jumlah spesimen yang diuji berada di posisi 489.780. Kemudian stok kebutuhan oksigen di 10 Provinsi yang mencatat kenaikan kasus tertinggi juga tetap terjaga di angka hingga lebih dari 48 jam.

Baca Juga: Kabar dari Istana Buckingham Inggris, Ratu Elizabeth Positif Covid-19

“Selain penanganan kasus, pemerintah juga terus melakukan upaya pencegahan seperti meningkatkan vaksinasi dosis lengkap ke lebih dari 208 juta penduduk Indonesia. Ini sangat penting untuk mencegah agar penduduk terhindar dari kesakitan atau risiko kematian akibat terinfeksi virus Covid-19,” jelas dr. Nadia.

Hingga Minggu (20/2) pukul 18.00 WIB, 189.658.351 penduduk (91,07%) telah mendapat dosis 1, dan 140.311.077 penduduk (67,37%) telah mendapat vaksinasi dosis 2. Program percepatan vaksinasi agar masyarakat segera mendapat dosis lengkap terus dilakukan. Sementara itu yang sudah mendapatkan dosis ketiga (booster) sampai saat ini sudah 8.459.050 penduduk (4,06%).

“Bagi masyarakat yang sudah mendapatkan dosis kedua minimal enam bulan, bisa mendapatkan vaksin ketiga atau booster. Aturannya belum berubah hingga saat ini. Apabila ada informasi bahwa vaksin booster bisa didapatkan kurang dari enam bulan setelah dosis kedua, itu tidak benar,” kata dr. Nadia.

Selain percepatan vaksinasi lengkap dan booster, masyarakat juga diharapkan senantiasa memperketat kembali protokol kesehatan untuk bersama-sama mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas lagi.

Baca Juga: Buka Perbatasan, Australia Kembali Sambut Pelancong yang Sudah Divaksin Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI