Kendalikan Pandemi, Pejabat Hong Kong Ngaku Sudah Habis-habisan Tekan Penularan Covid-19

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 21 Februari 2022 | 02:05 WIB
Kendalikan Pandemi, Pejabat Hong Kong Ngaku Sudah Habis-habisan Tekan Penularan Covid-19
Antrian panjang warga yang mengular hingga ke jalanan untuk mengikuti tes di stasiun pengumpulan spesimen bergerak untuk pengujian Covid-19 di Distrik Tung Chung, Hong Kong, Kamis (10/2/2022). [Peter PARKS / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Melonjaknya kasus Covid-19 akibat varian Omicron di Hong Kong mendapat tanggapan serius dari pejabat pemerintahan setempat.

Mengutip ANTARA, pejabat tinggi Hong Kong John Lee mengaku sudah berjuang habis-habisan untuk mengatasi lonjakan kasus COVID-19.

"Pemerintah telah memasuki tahap pertempuran habis-habisan. Sesuai instruksi penting Presiden Xi Jinping, untuk menstabilkan dan mengendalikan epidemi sebagai tugas utama," tulisnya dalam sebuah blog.

Dalam "tegurannya" kepada otoritas Hong Kong dalam pengendalian wabah yang memburuk, Presiden China Xi Jinping sebelumnya mengatakan perang melawan virus corona kini harus menjadi "misi utama".

Baca Juga: Kasus Aktif Tembus 686, Kematian akibat COVID-19 di Majalengka Tambah Dua Orang

Presiden Cina, Xi Jinping. (Shutterstock)
Presiden Cina, Xi Jinping. (Shutterstock)

Untuk melawan wabah, Hong Kong menambah fasilitas isolasi dan perawatan dengan bantuan tim konstruksi dari China daratan.

Otoritas kota itu mengatakan bahwa Terminal Kapal Pesiar Kai Tak akan dialihkan fungsinya menjadi fasilitas khusus untuk merawat pasien COVID dengan 1.000 tempat tidur untuk mengurangi beban rumah sakit umum.

Saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan 10.000 unit isolasi COVID di Penny's Bay, Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengatakan fasilitas ini akan meningkatkan kapasitas anti-wabah di kota itu "dalam waktu yang sangat singkat".

Kepala kesehatan Sophia Chan mengatakan pemerintah kota tengah mempertimbangkan untuk memperketat pembatasan sosial.

Meskipun Hong Kong sejauh ini telah mengesampingkan rencana penguncian seluruh kota, otoritas mempertimbangkan untuk mewajibkan tes COVID bagi 7,4 juta penduduknya.

Baca Juga: Kemenkes: Kasus COVID-19 Hari Ini Turun Hampir 11 Ribu Dibanding Kemarin

China telah mengirim sejumlah ahli epidemi, pakar perawatan kritis dan lebih dari 100 petugas tes ke kota itu, di mana otoritas mengatakan bahwa lonjakan kasus baru dapat mereda setelah tiga bulan.

Pengalihan fungsi kompleks perumahan, hotel komersial dan pusat-pusat olahraga dalam ruang akan memberikan 20.000 unit ruang isolasi tambahan bagi mereka yang terbukti positif COVID namun tidak bergejala atau bergejala ringan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI