Suara.com - Serial Netflix terbaru, Inventing Anna, bercerita tentang seorang gadis muda bernama Anna Sorokin, alias Anna Delvey, yang berani menipu banyak kalangan elit, bank, hingga perusahaan hotel mewah di New York selama beberapa tahun.
Gadis Jerman kelahiran Rusia ini mengaku sebagai anak dari miliader Jerman, sehingga ia dapat diterima kalangan atas dan tinggal di tempat mewah di New York.
Atas kejahatannya dengan total penipuan mencapai 275.000 USD (Rp 4 miliar), gadis yang diberi gelar 'Pewaris Palsu' oleh para korbannya ini dijatuhi hukuman penjara pada 2019 dan telah bebas pada Februari 2021 lalu.
Kini, nama Anna Sorokin kembali viral setelah Netflix mengangkat kisahnya, yang disertai bumbu-bumbu drama.
Baca Juga: Pengertian serta Perbedaan Sosiopat dengan Psikopat, Manusia Penuh Tipu Muslihat
Para korban kebohongan Sorokin memanggil wanita yang kini berusia 30 tahun itu sebagai sosiopat.
Bahkan, salah satu mantan teman, Rachel Williams, juga mengatakan hal yang sama dan menyebut Anna sebagai seorang narsistik, lapor Insider.
Tetapi sebutan tersebut ternyata tidak membuat Anna tersinggung. Ia justru menganggapnya sebagai pujian, terlebih Mark Zuckerberg dan Elon Musk juga disebut dengan kata yang sama.
"Saya sebenarnya melihat itu sebagai pujian karena melihat Mark Zuckerberg dan Elon Musk dan Steve Jobs sebagai sosiopat. Jadi, jika mereka bermaksud seperti itu, saya akan menerimanya," jelas Anna saat diwawancarai The Sunday Times setelah dirinya bebas.
Terlepas dari kasus aslinya, apakah bisa seseorang menjadi narsistik sekaligus sosiopat?
Baca Juga: Tak Menyesal Selingkuh, Ini 5 Potret Kanika Batra yang Alami Sosiopat
Berdasarkan Verywell Mind, sebenarnya tidak ada diagnosis resmi dari 'sosiopat narsistik'. DSM-5 mengakui bahwa kemungkinan ada dua gangguan yang membentuk konstelasi ciri tersebut, yakni gangguan kepribadian narsistik (NPD) dan gangguan kepribadian antisosial (APD).
Sosiopat narsistik tidak selalu mudah dikenali. Ketika pola perilaku seseorang menjadi parah sampai menganggu kehidupan mereka dan orang-orang di sekitarnya, maka ia berpotensi dianggap memiliki gangguan kepribadian.
Mendiagnosis Sosiopat Narsistik
Untuk menyimpulkan bahwa seseorang adalah sosiopat narsistik, mereka harus didiagnosis dengan aspek gangguan kepribadian narsistik dan gangguan kepribadian antisosial.
Kebanyakan orang dengan gangguan kepribadian tidak menyadari bahwa mereka memiliki masalah dan menyalahkan orang lain atas masalah yang mereka ciptakan sendiri.
Kriteria Gangguan Kepribadian Narsistik Menurut DSM-5
Gangguan kepribadian narsistik adalah pola perilaku atau fantasi atas kebutuhan dikagumi dan kurangnya empati, dimulai dari awal masa dewasa.
Lima atau lebih kriteria DSM-5 berikut harus ada untuk diagnosis resmi.
- Rasa mementingkan diri sendiri secara berlebihan, seperti melebih-lebihkan pencapaian dan kemampuan mereka
- Keinginan untuk mendapat kesuksesan, kekuasaan, cinta, dan daya tarik fisik
- Keyakinan bahwa mereka istimewa atau berstatus tinggi dan hanya dapat dipahami oleh orang yang serupa
- Kebutuhan akan kekaguman yang berlebihan
- Rasa berhak dan harapan bahwa orang lain akan mematuhi atau memperlakukan mereka dengan baik
- Mengeksploitasi orang lain untuk keuntungan pribadi
- Kurang empati terhadap orang lain
- Iri pada orang lain atau percaya bahwa orang lain iri pada mereka
- Perilaku dan sikap arogan
Ciri dalam keseharian adalah memonopoli percakapan dan memandang rendah orang lain yang dirasa lebih rendah. Mereka akan memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, tidak memerdulikan orang lain.
Kriteria Gangguan Kepribadian Antisosial Menurut DSM-5
Gangguan kepribadian antisosial adalah pola perilaku mengabaikan dan pelanggaran atas hak orang lain.
Seseorang harus menunjukkan setidaknya tiga kriteria diagnostik berikut:
- Berulang kali melanggar norma sosial yang mengakibatkan alasan untuk ditangkap
- Terlibat dalam perbuatan curang seperti berbohong, menggunakan nama samaran, dan tidak melunasi utang
- Impulsif dan kurangnya perencanaan ke depan
- Iritabilitas dan agresivitas yang mengarah pada pertengkaran fisik
- Kurangnya kepedulian terhadap keselamatan orang lain secara sembrono
- Selalu tidak bertanggung jawab yang mengarah pada kegagalan mempertahankan pekerjaan, pendidikan, atau memenuhi komitmen keuangan
- Kurangnya penyesalan karena menyakiti orang lain
Untuk didiagnosis dengan APD, individu tersebut harus berusia minimal 18 tahun dan memiliki bukti gangguan perilaku pada usia 15 tahun.
Namun, hingga kini tidak ada dokumentasi resmi terkait kesehatan mental Anna Sorokin, apakah ia menderita gangguan mental atau tidak.
Tetapi beberapa psikolog memberi pendapat bahwa Anna mengalami 'delusi keagungan', seperti yang dijelaskan psikoanalis, lapor Showbiz Cast.
Hal itu ditunjukkan dalam sifat Anna yang membayangkan bahwa ia memiliki kekuatan, kekayaan, kecerdasan, atau kualitas hebat lainnya dari yang sebenarnya dimiliki.