Suara.com - Di tengah lonjakan varian Omicron, banyak ahli mulai mempertanyakan apakah vaksin Covid-19 dosis keempat diperlukan atau tidak.
Gedung Putih dan para pemimpin kesehatan masyarakat mengatakan bahwa mereka optimis bahwa semua orang bisa kembali hidup normal setelah varian Omicron.
Kini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) sedang mempertimbangkan untuk merevisi panduannya mengenai penggunakan masker di tengah lonjakan varian Omicron.
Saat ini, data dari CDC menunjukkan 92,6 juta orang Amerika telah menerima suntikan vaksin Covid-19 dan 214,6 juta orang telah divaksinasi penuh.
Sementara, pemerintah Biden telah meminta AS untuk tetap mengikuti perkembangan vaksinasi Covid-19.
![Ilustrasi varian Omicron [Foto: ANTARA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/01/05/78692-ilustrasi-varian-omicron.jpg)
Para ahli kesehatan terus khawatir menganai varian virus corona yang akan datang dan suntikan booster kemungkinan efektivitasnya rendah atau berkurang seiring waktu.
CDC mengatakan suntikan booster vaksin Covid-19 yang sekarang ini tersedia mampu memberikan perlindungan 90 persen terhadap risiko rawat inap.
Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) Dr. Anthony Fauci mengatakan bahwa ada penurunan substansial vaksin Covid-19.
Pada kasus infeksi parah pada 4 hingga 5 bulan masih ada sekitar 78 persen tingkat perlindungan secara keseluruhan.
Baca Juga: Ilmuwan Menduga Pandemi Flu Rusia pada 133 Tahun Silam juga Disebabkan oleh Virus Corona
Ia mengatakan, jumlah itu masih cukup bagus. Tetapi, CDC menyarankan orang dengan gangguan kekebalan mungkin perlu mempertimbangkan mengenai vaksin Covid-19 dosis keempat.