Suara.com - Beberapa penelitian baru menunjukkan bahwa serangan jantung nampaknya membuat risiko terkena penyakit Parkinson di masa depan lebih rendah.
Berdasarkan analisis terhadap 181.994 pasien di sistem kesehatan Denmark yang menderita serangan jantung antar 1995 hingga 2016 menunjukkan penurunan risikonya sekitar 20 persen.
"Risiko Parkinson tampaknya menurun pada pasien ini, dibandingkan dengan populasi umum," jelas penulis makalah, ahli epidemiologi Jens Sundbøll dari Rumah Sakit Universitas Aarhus, Denmark.
Ini adalah pertama kalinya penelitian melihat risiko penyakit Parkinson pada penderita serangan jantung, lapor Science Alert.
Baca Juga: Risiko Kematian pada Pria Penderita Parkinson Turun Hampir 50% Jika Sering Makan Buah Beri
Baik serangan jantung maupun Parkinson memiliki serangkaian faktor risiko yang kompleks, dan kemungkinan keterkaitan serangan jantung dan Parkinson ada di dalamnya.
Ada beberapa faktor risiko serangan jantung dan Parkinson yang sama, yakni usia yang menua. Tetapi kedua kondisi itu lebih kecil kemungkinannya terjadi pada orang yang banyak minum kopi dan aktif secara fisik.
Tampaknya, penurunan risiko penyakit Parkinson merupakan salah satu akibat dari serangan jantung.
Untuk memastikannya, peneliti membutuhkan studi lebih lanjut.
Penelitian lanjutan juga perlu mempertimbangkan dampak merokok dan kadar kolesterol tinggi pada hubunga penderita serangan jantung dan penurunan risiko Parkinson, yang tidak diamati secara dekat dalam penelitian ini.
Baca Juga: Seberapa Banyak Anda Berkeringat? Waspadai Gejala Penyakit Parkinson!
"Kami sebelumnya telah menemukan bahwa setelah serangan jantung, risiko komplikasi neurovaskular seperti stroke iskemik (stroke yang disebabkan bekuan darah) atau demensia vaskular meningkat, sehingga temuan penurunan risiko penyakit Parkinson agak mengejutkan," kata Sundbøll.