Suara.com - Sejak terdeteksi pertama kali di Afrika Selatan, virus corona varian Omicron telah masuk dalam kategori variant of concern oleh Organisasi Kesehatan Duni (WHO). Hal tersebut karena hingga kini omicron dikatakan lebih menular dibanding varian Delta.
Seperti dikutip dari UCDavis Health, Omicron memiliki lebih banyak mutasi dibanding varian lain sejauh ini. Pada orang yang sudah divaksinasi penu, gejala Omicron juga masih muncul meski cenderung ringan.
Namun, pada orang yang tidak divaksinasi justru memiliki gejala omicron cukup parah, sehingga menyebabkan rawat inap dan kematian.
Kelompok yang rentan tertular oleh varian ini tidak hanya orang yang belum divaksinasi saja. Tetapi juga terjadi pada orang lansia. Hal itu, karena mereka disebut memiliki imunitas yang lebih rendah.
Baca Juga: Omicron Menginfeksi 180 Perawat di Surabaya
Mengutip Halodoc, Omicron juga menularkan pada orang yang punya komorbid. Seseorang yang punya komorbid ditambah tertular oleh varian ini, memiliki tingkat keparahan yang tinggi hingga beresiko kematian. Beberapa di antaranya adalah diabetes, tekanan darah tinggi, dan lain-lainnya.
Penularan ini telah menimbulkan sejumlah gejalanya. Melansir dari Deseret, studi dari Zoe Covid Symptom mulai mengungkap grafiknya. Berikut empat belas gejalanya!
- Hidung berair (73 persen).
- Sakit kepala (68 persen).
- Kelelahan (64 persen).
- Bersin (60 persen).
- Sakit tenggorokan (60 persen).
- Batuk terus-menerus (44 persen).
- Suara serak (36 persen).
- Menggigil (30 persen).
- Demam (29 persen).
- Pusing (28 persen).
- Kabut otak (24 persen).
- Nyeri otot (23 persen).
- Kehilangan penciuman (19 persen).
- Nyeri dada (19 persen).