Suara.com - Sekelompok ilmuwan dari Amerika Serikat mengumumkan pada Selasa (15/2/2022) pekan ini bahwa mereka telah menyembuhkan infeksi HIV pada seorang wanita.
Pasien dari ras campuran itu menjadi orang ketiga yang berhasil terbebas dari human immunodeficiency virus, penyebab AIDS.
Para ilmuwan menggunakan metode baru yakni transplantasi sel punca dan melibatkan penggunaan darah tali pusat, yang lebih mudah tersedia daripada sel induk dewasa.
Mereka menemukan bahwa pasokan darah dalam tali pusat lebih besar daripada sel induk dewasa, yang biasanya digunakan dalam transplantasi sumsum tulang.
Menurut The Guardian, sel punca tali pusat juga tidak perlu dicocokkan sedekat mungkin dengan penerima, seperti halnya sel sumsum tulang.
Baca Juga: Temuan Baru, Varian Omicron Tingkatkan Peluang Infeksi Ulang 5 Kali Lipat!
“Kemampuan untuk menggunakan cangkok darah tali pusat yang sebagian cocok sangat meningkatkan kemungkinan menemukan donor untuk pasien tersebut," jelas salah satu dokter yang terlibat dalam perawatan tersebut, Koen van Besien.
Ilmuwan menyebut wanita ini sebagai "pasien New York", karena dia menerima perawatan di Presbyterian Weill Cornell Medical Center, New York.
Sang wanita didiagnosis mengidap HIV pada 2013. Empat tahun kemudian, dia juga diketahui menderita leukemia myeloid akut.
Dalam prosedur yang dikenal sebagai transplantasi tali pusat ini, dia diberi darah tali pusat dari pendonor yang sebagian cocok untuk mengobati kankernya.
Berdasarkan Live Science, darah tali pusat ini berasal dari bayi baru lahir, yang disumbangkan oleh orang tua mereka. Seorang kerabat dekat sang pasien juga menyumbangkan darahnya untuk meningkatkan sistem kekebalan selama menjalani transplantasi.
Baca Juga: Studi Temukan 73 Persen Orang di Amerika Serikat Telah Kebal Terhadap Infeksi Varian Omicron
Setelah pasien menerima transplantasi darah tali pusat, ia diberi sel punca dewasa tambahan.
Diketahui bahwa meskipun darah tali pusat lebih mudah beradaptasi daripada sel punca dewasa, hasilnya tidak cukup untuk digunakan sebagai pengobatan kanker yang efektif pada orang dewasa. Jadi, transplantasi tambahan sel punca membantu menebus kelangkaan sel darah tali pusat.
“Peran sel punca dewasa adalah untuk mempercepat proses pencangkokan awal dan membuat transplantasi lebih mudah dan lebih aman,” kata Van Besien.
Sejak transplantasi wanita itu pada Agustus 2017, dia telah sembuh dari leukemia selama lebih dari empat tahun. Tiga tahun setelah transplantasi, dia menghentikan pengobatan HIV atas persetujuan dari dokter.
Kini, lebih dari 14 bulan sejak itu, dia belum mengalami infeksi HIV yang 'bangkit' kembali dalam dirinya.