Risiko Serangan Jantung Meningkat saat Cuaca Dingin, Ini Hubungan Keduanya!

Sabtu, 19 Februari 2022 | 14:37 WIB
Risiko Serangan Jantung Meningkat saat Cuaca Dingin, Ini Hubungan Keduanya!
Ilustrasi Serangan Jantung (freepik/jcomp)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Serangan jantung dan henti jantung mendadak adalah dua kondisi berbeda yang sering disalahartikan dan digunakan secara bergantian.

Dr. Venkat D Nagarajan- Konsultan, Ahli Jantung dan Ahli Elektrofisiologi, Rumah Sakit Kokilaben Dhirubhai Ambani, Mumbai menjelaskan perbedaan serangan jantung dan henti jantung mendadak serta faktor risikonya.

Henti jantung mendadak mungkin merupakan gejala pertama serangan jantung. Sebagian besar pasien yang meninggal karena serangan jantung, meninggal karena henti jantung mendadak.

Henti Jantung Mendadak (Sudden Cardiac Arrest/SCA) mengacu pada suatu kondisi di mana terjadi penghentian fungsi jantung secara tiba-tiba, yaitu jantung berhenti berdetak.

Hal ini mengakibatkan berkurangnya atau sama sekali tidak adanya aliran darah ke otak yang menyebabkan hilangnya kesadaran dan menghentikan proses pernapasan.

Ilustrasi serangan jantung. [Envato]
Ilustrasi serangan jantung. [Envato]

Hal ini terjadi karena ketidakstabilan listrik tiba-tiba di ruang bawah jantung yang disebut ventrikel. Karena, mulai berdetak cepat dan dengan cara tak beraturan yang disebut fibrilasi ventrikel.

Pada titik ini dilansir dari Times of India, denyut jantung lebih besar dari 300 denyut per menit. Kondisi ini biasanya berlangsung singkat dan bisa menyebabkan jantung berhenti berdetak bila tidak mengambil tindakan apapun.

Penyebab henti jantung mendadak

Berbagai penyakit dapat memicu serangan jantung mendadak. Penyakit yang berhubungan dengan fungsi otot jantung, seperti gangguan pernapasan akut yang menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam darah juga dapat memicu henti jantung mendadak.

Baca Juga: Hati-hati, Rasa Sakit di 3 Bagian Tubuh Ini Bisa Jadi Gejala Varian Omicron

Kondisi lain seperti kecelakaan vaskular, gangguan pada kandungan elektrolit darah seperti kadar kalium atau magnesium yang rendah juga memicu kondisi ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI