4 Gejala Omicron Mengejutkan yang Terjadi Pada Alat Vital Lelaki: Disfungsi Ereksi Hingga Penis Menyusut

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 18 Februari 2022 | 19:30 WIB
4 Gejala Omicron Mengejutkan yang Terjadi Pada Alat Vital Lelaki: Disfungsi Ereksi Hingga Penis Menyusut
Ilustrasi alat vital. (Pixabay/derneumann)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Infeksi Covid-19 telah sejak lama diketahui berpengaruh terhadap alat reproduksi, termasuk pada laki-laki. Bahkan, varian omicron yang kini mendominasi dapat memicu gejala mengejutkan pada penis dan alat vital lelaki.

Beberapa gejala omicron yang tercatat mulai dari penyusutan penis dan juga disfungsi ereksi. Meski sebagian besar hanya bersifat sementara.

Lantas, apa saja gejala omicron yang mempengaruhi alat vital lelaki? Dilansir dair The Sun, berikut ini rangkumannya.

1. Kerusakan pembuluh darah dan pembekuan darah

Ilustrasi pembekuan darah [Foto: Antara]
Ilustrasi pembekuan darah [Foto: Antara]

Para peneliti di Miami mengatakan bahwa “Covid-19 dapat menyebabkan disfungsi endotel yang meluas pada sistem organ di luar paru-paru dan ginjal termasuk penis”.

Program Urologi Reproduksi Sekolah Miller menemukan virus itu ada di jaringan penis dua lelaki yang selamat dari Covid-19, dan sejak itu memiliki masalah ereksi, tetapi tidak dalam sampel dua lelaki sehat.

Pembekuan darah telah menyebabkan stroke fatal, gagal paru-paru, serangan jantung dan pembatasan umum aliran darah ke organ vital. Di penis, itu bisa menyebabkan rasa sakit yang menyiksa, seperti yang dijelaskan oleh dokter Iran pada lelaki berusia 41 tahun.

2. Ereksi tahan lama

Meskipun "ereksi tahan lama" mungkin terdengar ideal untuk lelaki yang ingin bertahan lebih lama di kamar tidur, efek samping ini jauh dari menguntungkan.

Baca Juga: Catat! Studi Ungkap 13 Gejala Omicron pada Orang yang Telah Divaksin Covid-19 Lengkap

Petugas medis telah melaporkan kasus lelaki yang ereksinya berlangsung berjam-jam atau bahkan berhari-hari. Ereksi yang terus-menerus, secara medis disebut priapisme, dapat menyebabkan kematian jaringan, kerusakan permanen, atau disfungsi ereksi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI