Suara.com - Penyakit hati yang dikenal sebagai steatosis hati adalah kondisi yang bisa memengaruhi semua orang, tidak hanya peminum alkohol.
Penyakit hati ini membuat organ tersebut menyimpan terlalu banyak lemak selama bertahun-tahun sehingga mengganggu fungsinya.
Meskipun ini bisa dialami semua orang, kebiasaan minum alkohol adalah salah satu penyebab utama penyakit hati berlemak.
Sedangkan, orang yang tidak minum alkohol tetapi menderita penyakit hati bisa disebabkan oleh kolesterol, diabetes, sleep apnea, tiroid yang aktif dan lainnya.
Dalam kebanyakan kasus, kondisi ini tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Tetapi, bau napas bisa menjadi pertanda Anda menderita penyakit hati berlemak.
Salah satu gejala khas penyakit hati berlemak adalah bau napas orang mati yang dikenal sebagai fetor hepaticus.
Fetor hepaticus adalah bau napas kronis yang sangat berbeda dengan bau napas orang normal. Bau napas yang normal itu terjadi setelah makan atau di pagi hari setelah bangun tidur.
Tapi dilansir dari Times of India, orang yang menderita penyakit hati berlemak memiliki bau napas yang berbeda dan itu terjadi sepanjang hari.
Bau napas mereka mungkin tercium seperti aroma belerang atau apek sepanjang hari. Bau napas ini bisa jadi pertanda penyakit hati berlemak yang sudah lama diabaikan.
Baca Juga: Pandemi Virus Corona Covid-19 Sebabkan Masalah Mata, Ini Penyebabnya
Dalam kasus penyakit hati berlemak, hati tidak dapat menyaring darah atau mendetoksifikasi bahan kimia. Hati mungkin juga tidak bisa mencerna obat yang masuk ke dalam tubuh, padahal itu fungsi utamanya.
Saat hati tidak berfungsi sebagaimana mestinya, zat beracun yang seharusnya disaring keluar dari hati akan menyebar ke bagian lain, termasuk sistem pernapasan.
Hal inilah yang membuat napas Anda berbau dan tanda ini sangat mudah dibedakan dengan hembusan napas orang sehat.