Suara.com - Sebagian besar orang yang terinfeksi varian virus corona Omicron menunjukkan gejala pilek, berbeda dengan strain Delta.
Terlepas dari gejala klasik Covid-19, Omciron dikatakan menyebabkan gejala yang sedikit lebih berbeda.
Bahkan, beberapa orang tidak menyadarinya sebagai gejalanya, termasuk gejala masalah pencernaan, lapor Times of India.
Menurut para peneliti di ZOE COVID Study dari Inggris, ada peningkatan tajam pada gejala masalah gastrointestinal, seperti diare, sakit perut, dan perasaan mual.
Baca Juga: Sebanyak 18 Siswa di Lingga Keracunan Makanan, Diduga Sehabis Makan Mie Ayam
Sementara gejala yang muncul ketika penderita makan adalah hilangnya nafsu atau melewatkan waktu makan.
Namun, melewatkan makan untuk waktu singkat bukanlah tanda dari Omicron.
"Kehilangan nafsu makan terus-menerus pada orang dewasa bisa menjadi pertanda ada sesuatu yang salah dan harus dikonsultasikan dengan dokter umum," jelas peneliti.
Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) juga menyoroti prevalensi dua gejala tersebut.
"Banyak orang kehilangan nafsu makan dan asupan makan berkurang ketika terkena Covid-19 dan selama masa pemulihan. Itu normal untuk merasa lelah setelah kondisinya tidak sehat dan pemulihan bisa memakan waktu," jelas NHS.
Baca Juga: Rombongan Pemuda Numpang Makan di Nikahan Orang, Aksinya Jadi Sorotan
Menurut NHS, orang yang mengalami dua gejala tersebut untuk memantau berat badan mereka dan mencari tanda-tanda penurunan berat badan.
Sementara peneliti menyarankan tidak perlu memaksakan diri untuk makan jika tidak ingin. Hal terpenting adalah tetap minum cairan untuk mengganti cairan yang hilang selama tubuh melawan infeksi.