Para ahli telah menghubungkan gangguan tidur ini dapat memicu penyakit kronis, seperti diabetes dan hipertensi.
"Jadi itu adalah penyakit yang sangat berisiko tinggi, berkali-kali jika orang yang dirawat dengan apnea tidur obstruktif, (juga mengalami) komplikasi dengan pneumonia dan kondisi medis lainnya juga," jelas Konsultan-Intensivist Aviral Roy, dari Rumah Sakit Superspesialis Medica.
Sementara itu, ahli di Mayo Clinic menjelaskan bahwa gagal jantung kongestif, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2 dan penyakit Parkinson adalah beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko apnea tidur obstruktif.
Sesuai laporan, pria lebih mungkin mengalami sleep apnea daripada wanita. Tetapi wanita berisiko tinggi apabila kelebihan berat badan, dan terkadang risikonya meningkat setelah menopause.